Senin, 28 Oktober 2013

PELAYAN YANG DILAYANI

Luthf-NYA memaksa segala sesuatu tunduk patuh tanpa kau sadari bahwa sedang menjalani segala kehendak-NYA. Begitu pun dengan Qahr-NYA, amatlah lembut tak terasa seakan-akan engkaulah yang memiliki kehendak……

Liahatlah bagaimana kedua pertentangan itu menjadi satu tujuan, bergerak menjadikan segala sesuatu selalu dalam kesetimbangan……

Makna dari gereja-gereja, sinagog-sinangog dan masjid-mesjid adalah Ka’bah yang dibina….. Maka, merendahlah bersama yang lainnya kepada DIA Yang Maha Tinggi.

Seberapapun kuatnya engkau merasa sebagai yang paling benar, ternyata tetap dalam kekuasaan dari Yang Maha Benar….. Seberapapun kuatnya engkau merasa sebagai yang terpisah, ternyata tetap dalam satu kehendak dari Yang Maha Tunggal….. Seberapapun kuatnya engkau merasa diberi kebebasan dalam memilih, ternyata tetap dalam alur jalan Yang Maha Mengatur……. Seberapapun kuatnya engkau merasa berkuasa, ternyata tetap tak berdaya dalam Kuasa-NYA.

Manakala DIA memperlihatkan sebuah kejahatan kepadamu, berpikirlah seribu kebaikan dibaliknya sehingga engkaupun bersyukur……. Begitupun saat engkau merasa sebagai yang paling benar, berhati-hatilah terhadap seribu kesalahan yang mengiringinya.

Sebab, bukan engkau yang memerintahkan jantung untuk berdenyut dan mengalirkan darah…. bukan engkau pula yang menyuruh paru-paru agar menghisap udara untuk bernafas…. dan bukan pula engkau yang menghidupkan sel-sel tubuhmu apalagi mematikannya.

Musa pun tak berkutik manakala bersama dengan Khidr sang pemilik misteri.

Lihatlah bagaimana Musa masih ingin bersamanya, namun tertolak…… Sebab manusia harus tetap merasakan sendiri pahit-getir perjalanan jiwanya.


Ketentraman dan keselamatan, serta kedamaian hanya dapat kau rasakan bila selalu bersama-NYA.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar