Sabtu, 30 Agustus 2014

THAWAF KALBU

Siapapun hidup berkeliling mengitari keinginan yang tak terlihat..... Tujuan !!
Manusia lahir dan datang membawa sebab-sebab yang tak diketahui dan disadari-nya lagi..... Misteri !!
Tanyalah mereka yang begitu optimis seolah memahami keduanya itu.....

Tidak !! .....kecuali hanya mengira-ngira, dan mereka hanya menuruti apa yang di dalam dada-nya saja. Apa dan siapapun itu..... bisikan jalan kefasikkan atopun jalan ketakwaan !!

Dikiranya kefasikan adalah dari iblis dan syetan..... dan ketakwaan dari Tuhan-nya. Dipilahnya, iblis dan syetan disandingkan sebagai “lawan” Tuhan, seolah sederajat antara kebaikan dan keburukan !!

Sekali-sekali, janganlah begitu terhadap Tuhan-mu..... tak ada yang setara dengan-NYA dan menyamai-NYA, apalagi dalam hal kekuatan tanding..... Cukuplah malaikat sebagai lawan iblis yang setara. Tak layak bagi Tuhan memiliki lawan..... juga kawan !! Yang Maha Tunggal lagi Berdiri Sendiri !!

Jika tak memahami berkeliling mengitari kalbu suci di dalam dada, dan manusia-pun diingatkan kembali dengan berkeliling mengitari kubus hitam di Mekah, agar tahu dan memahami Tujuan dari segala macam tujuan keinginan-nya.


Suci-murnikanlah keinginan di dalam dada...... sebab dia-lah yang sesungguhnya membawa kemana arah tujuan manusia.



Sabtu, 09 Agustus 2014

RUH KEBENARAN

Hening.... O hati, yg selama ini menjauhi-MU....

Lama diselimuti keluhan dan prasangka.... 
Kelam dalam setiap terang petunjuk....
Juga, buta diantara banjirnya karunia.

Kini, merangkak-rangkak merayapi jalan pencarian yg jauh tak berujung dan kadung terlambat....
Sekalipun setitik cahaya berkelip nun jauh disana mengabarkan jalan-MU, namun aku telah jauh tersesat !!

Jika bukan karena "ruh kebenaran" yg mengukuhkan dan kekal di hati, mana mungkin kukenali kerlipan setitik cahaya itu.

Kucari ENGKAU dari pintu ke pintu, hingga tak ada lagi pintu yg tak dapat kubuka.....
Kucari pula dari bandar ke bandar, sampai tiada lagi bandar tempat berlabuh.....
Bahkan, kutembus langit demi langit hingga tiada lagi langit berbatas..... Begitu seterusnya sampai kini, sampai tak ada lagi apa dan siapa-pun selain ENGKAU dalam tujuanku !!

Keterasingan-ku dari-MU..... O, menjadikan mata dan hati ini hanya melihat-MU pada setiap segala sesuatu..... ampuni aku, duhai GUSTI-ku.





Selasa, 05 Agustus 2014

MI'RAJ

Kode Genetika dan Perintah Tuhan

Dalam kehidupan mikro di dalam jasad kemanusiaan, jaringan organ tubuh manusia terbangun oleh kumpulan jutaan hingga milyaran sel yang ‘ghaib’, yang karena teramat kecilnya hingga tak terlihat oleh mata kecuali dengan menggunakan bantuan mikroskop elektronik.

Di dalamnya ada sel-sel otot, sel-sel tulang, sel-sel kulit, sel-sel otak, sel-sel darah, sel-sel jantung, sel-sel liver, sel-sel rambut dan lain sebagainya.  Masing-masing sel ini berfungsi memasok seluruh kebutuhan hidup jaringan di dalam organ tubuh dengan melakukan fungsi-fungsi kehidupan (metabolisme) seperti menyerap dan mengeluarkan oksigen, menyerap sari-sari makanan dan membuang sampah-sampah yang sudah tidak diperlukan lagi. Termasuk pula memiliki mekanisme perlindungan terhadap zat-zat beracun atau yang berbahaya, serta mekanisme kerja yang berfungsi bagi kelangsungan  hidup sel secara individu maupun secara keseluruhan bagi jasad kemanusiaan.

Yang menarik disini adalah, bahwa seluruh mekanisme kehidupan sel tersebut ternyata dikendalikan oleh sel itu sendiri berdasarkan “perintah” melalui kode-kode genetika yang terkandung di dalam bagian inti sel. Dan dalam pengamatan kehidupan sel ini, jika dicermati lebih jauh, mekanisme yang terjadi di dalam sel sangatlah kompleks, canggih dan mengagumkan. Terorganisasi sedemikian rapinya, dan berjalan sangat disiplin mengikuti “perintah-perintah” dari pusat komando yang amat cerdas di dalam genetikanya.

Jika dibayangkan, untuk melakukan kerja seperti sel ini, manusia amat membutuhkan ruang pabrik kimia raksasa yang didukung oleh mesin-mesin dan peralatan super canggih untuk dapat menyamainya..... Subhanallah !!

“Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tingi, yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan-Nya), dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk.....” (QS 87:1-3)

Gen di dalam inti sebuah sel berbentuk tangga yang berpilin, yang berisi jutaan kode perintah yang berbeda-beda fungsinya. Diantara perintah-perintah itu, dimana sel harus memproduksi jenis-jenis protein tertentu untuk perkembang-biakan/regenarasi-nya sendiri. Dan ada jutaan bahkan milyaran jenis protein yang harus dicetak oleh sel, tapi sel dapat melakukannya dengan tepat sesuai perintah yang datang kepadanya. Padahal, jika salah dalam memproduksi jenis protein akan mengakibatkan sel tersebut keracunan, atau bahkan terjadi penyimpangan (pembangkangan). Seperti sel kanker (cancer) misalnya, yang amat merusak sistem kehidupan dan membunuh sel-sel lainnya dan berujung pada kematian jasad. Itulah wujud pembangkangan !!

“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.” (QS 65:12)

Pengetahuan dan pengalaman penting yang dibutuhkan untuk membangun tubuh manusia, “pabrik” paling canggih di semesta alam, tersimpan sebagai informasi di dalam “pilinan tangga”  ini. Poin penting untuk diperhatikan disini adalah bahwa itu telah ada semenjak manusia pertama dengan semua kesempurnaan dan kompleksitasnya. Sehingga jelas betapa tidak masuk akalnya untuk mengklaim, sebagaimana para evolusionis atheis yang juga mengatakan, bahwa protein-protein pembawa perintah itu dengan semua struktur dan sifat-nya yang menakjubkan berasal mula dari peristiwa kebetulan belaka.

Perkembangan jasad kemanusiaan yang dimulai tepat pada fase dimana sel telur telah dibuahi oleh sperma di dalam rahim ibu, dan semua sifat juga karakteristik yang akan kita miliki di kemudian hari telah ditentukan dalam takdir (ketetapan) dan dikodekan didalam “tangga berpilin” yang dalam bentuk perintah-perintah yang teratur, sistematis dan amat sempurna. Semua ciri karakter sifat kita, seperti tinggi badan, warna kulit, golongan darah, bentuk wajah, hingga kecenderungan keinginan telah dikodekan di dalam inti sel tersebut sejak sembilan bulan setelah pembuahan di dalam rahim.

Bentuk perintah kode-kode genetika ini tidak hanya menentukan sifat-sifat fisik, ia juga mengendalikan jutaan operasi dan sistem lainnya yang berjalan didalam sel dan tubuh. Misalnya, bahkan tinggi-rendah atau normalnya tekanan darah seseorang tergantung pada informasi yang tersimpan di dalamnya.

“Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Qur’an dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak pula yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).”  (QS 10:61)

Dalam hal ini, kita harus mengakui bahwa sel manapun pada lambung atau bahkan yang di telinga kita jauh lebih arif terpelajar dari jiwa kita sendiri, karena sel itu menggunakan informasi ini dengan cara yang paling benar dan sempurna. Ia jauh lebih arif ketimbang jiwa kita sendiri !!

Lalu, apa yang menjadi sumber dari kearifan ini ?? Bagaimana mungkin setiap dari milyaran sel dalam tubuh kita dapat memiliki kearifan yang begitu luar biasa ketimbang kita ??

Jutaan bahkan milyaran makhluk yang hidup dan berkembang-biak di dalam ‘alam’ jasad tubuh kemanusiaan, tak terlihat dan tak terasa sebagai yang ghaib dan amat mempengaruhi kehidupan manusia. Namun begitu kita telah menyadari dan memahami-nya, maka terbukalah mata-hati kita akan tanda-tanda kekuasaan Tuhan, sehinggga kemanapun arah mata memandang yang terlihat hanya Wajah-NYA !! ......Begitupun dengan makhluk-makhluk yang secara umum telah diketahui hidup dan berkembang biak di alam tubuh kita, seperti kutu pada rambut kepala, kuman/bakteri di dalam mulut, dan jamur parasit di permukaan kulit, itulah mengapa “menjaga kebersihan adalah sebagian daripada iman” menjadi penting untuk diwujudkan. Dan betapa pentingnya lagi menjaga tubuh dari masuknya segala yang diharamkan agar tak terjadi pembangkangan.

Perintah-perintah dalam kode genetika itu adalah termasuk dalam kadar ketetapan (QS 25:2 dan QS 87:1-3) yang diberikan Sang Maha Pencipta Yang Maha Sempurna kepada “para aparat”-NYA yang dalam wujud sel di dalam tubuh untuk membantu tugas-tugas setiap diri kemanusiaan sebagai makhluk yang sempurna dan pengemban amanah sebagai “yang menjadi rahmat bagi semesta alam”.

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (QS 2:34)

Kita tentu amat menyadari siapa yang “memberikan” perintah-perintah di dalam kode genetika itu, dan siapa pula yang “menerima” perintah-perintah itu. Bukanlah kita yang menerima atau bahkan memerintahkan-nya. Bagaimana mungkin memerintahkannya, sedang tau dan menyadarinya pun tidak !! ......Kita tak pernah merasa memberikan perintah atau menerima perintah agar jantung kita tetap dan terus berdenyut, kita tak pernah memerintahkan atau menerima perintah agar darah menyerap saripati makanan dan oksigen dan kemudian menyalurkannya ke seluruh sel tubuh, kita tak pernah memberi  atau menerima perintah agar rambut dan kuku untuk bertumbuh panjang setelah dipotong pendek, juga kita tak pernah sekalipun memerintahkan atau menerima perintah agar usus mencerna makanan yang masuk kedalamnya, dan masih banyak lainnya yang bukan kita sebagai yang memerintahkan atau menerima perintah agar keseluruhan organ tubuh kita bekerja. Tidak pernah !!

“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu ??” (QS 41:53)


............masuklah ke kedalaman tubuh-mu, jelajahi dan menyatulah, dan naiki “tangga berpilin” itu sebagai mi’raj menuju Tuhan-mu...........