Sabtu, 30 Agustus 2014

THAWAF KALBU

Siapapun hidup berkeliling mengitari keinginan yang tak terlihat..... Tujuan !!
Manusia lahir dan datang membawa sebab-sebab yang tak diketahui dan disadari-nya lagi..... Misteri !!
Tanyalah mereka yang begitu optimis seolah memahami keduanya itu.....

Tidak !! .....kecuali hanya mengira-ngira, dan mereka hanya menuruti apa yang di dalam dada-nya saja. Apa dan siapapun itu..... bisikan jalan kefasikkan atopun jalan ketakwaan !!

Dikiranya kefasikan adalah dari iblis dan syetan..... dan ketakwaan dari Tuhan-nya. Dipilahnya, iblis dan syetan disandingkan sebagai “lawan” Tuhan, seolah sederajat antara kebaikan dan keburukan !!

Sekali-sekali, janganlah begitu terhadap Tuhan-mu..... tak ada yang setara dengan-NYA dan menyamai-NYA, apalagi dalam hal kekuatan tanding..... Cukuplah malaikat sebagai lawan iblis yang setara. Tak layak bagi Tuhan memiliki lawan..... juga kawan !! Yang Maha Tunggal lagi Berdiri Sendiri !!

Jika tak memahami berkeliling mengitari kalbu suci di dalam dada, dan manusia-pun diingatkan kembali dengan berkeliling mengitari kubus hitam di Mekah, agar tahu dan memahami Tujuan dari segala macam tujuan keinginan-nya.


Suci-murnikanlah keinginan di dalam dada...... sebab dia-lah yang sesungguhnya membawa kemana arah tujuan manusia.



Sabtu, 09 Agustus 2014

RUH KEBENARAN

Hening.... O hati, yg selama ini menjauhi-MU....

Lama diselimuti keluhan dan prasangka.... 
Kelam dalam setiap terang petunjuk....
Juga, buta diantara banjirnya karunia.

Kini, merangkak-rangkak merayapi jalan pencarian yg jauh tak berujung dan kadung terlambat....
Sekalipun setitik cahaya berkelip nun jauh disana mengabarkan jalan-MU, namun aku telah jauh tersesat !!

Jika bukan karena "ruh kebenaran" yg mengukuhkan dan kekal di hati, mana mungkin kukenali kerlipan setitik cahaya itu.

Kucari ENGKAU dari pintu ke pintu, hingga tak ada lagi pintu yg tak dapat kubuka.....
Kucari pula dari bandar ke bandar, sampai tiada lagi bandar tempat berlabuh.....
Bahkan, kutembus langit demi langit hingga tiada lagi langit berbatas..... Begitu seterusnya sampai kini, sampai tak ada lagi apa dan siapa-pun selain ENGKAU dalam tujuanku !!

Keterasingan-ku dari-MU..... O, menjadikan mata dan hati ini hanya melihat-MU pada setiap segala sesuatu..... ampuni aku, duhai GUSTI-ku.





Selasa, 05 Agustus 2014

MI'RAJ

Kode Genetika dan Perintah Tuhan

Dalam kehidupan mikro di dalam jasad kemanusiaan, jaringan organ tubuh manusia terbangun oleh kumpulan jutaan hingga milyaran sel yang ‘ghaib’, yang karena teramat kecilnya hingga tak terlihat oleh mata kecuali dengan menggunakan bantuan mikroskop elektronik.

Di dalamnya ada sel-sel otot, sel-sel tulang, sel-sel kulit, sel-sel otak, sel-sel darah, sel-sel jantung, sel-sel liver, sel-sel rambut dan lain sebagainya.  Masing-masing sel ini berfungsi memasok seluruh kebutuhan hidup jaringan di dalam organ tubuh dengan melakukan fungsi-fungsi kehidupan (metabolisme) seperti menyerap dan mengeluarkan oksigen, menyerap sari-sari makanan dan membuang sampah-sampah yang sudah tidak diperlukan lagi. Termasuk pula memiliki mekanisme perlindungan terhadap zat-zat beracun atau yang berbahaya, serta mekanisme kerja yang berfungsi bagi kelangsungan  hidup sel secara individu maupun secara keseluruhan bagi jasad kemanusiaan.

Yang menarik disini adalah, bahwa seluruh mekanisme kehidupan sel tersebut ternyata dikendalikan oleh sel itu sendiri berdasarkan “perintah” melalui kode-kode genetika yang terkandung di dalam bagian inti sel. Dan dalam pengamatan kehidupan sel ini, jika dicermati lebih jauh, mekanisme yang terjadi di dalam sel sangatlah kompleks, canggih dan mengagumkan. Terorganisasi sedemikian rapinya, dan berjalan sangat disiplin mengikuti “perintah-perintah” dari pusat komando yang amat cerdas di dalam genetikanya.

Jika dibayangkan, untuk melakukan kerja seperti sel ini, manusia amat membutuhkan ruang pabrik kimia raksasa yang didukung oleh mesin-mesin dan peralatan super canggih untuk dapat menyamainya..... Subhanallah !!

“Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tingi, yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan-Nya), dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk.....” (QS 87:1-3)

Gen di dalam inti sebuah sel berbentuk tangga yang berpilin, yang berisi jutaan kode perintah yang berbeda-beda fungsinya. Diantara perintah-perintah itu, dimana sel harus memproduksi jenis-jenis protein tertentu untuk perkembang-biakan/regenarasi-nya sendiri. Dan ada jutaan bahkan milyaran jenis protein yang harus dicetak oleh sel, tapi sel dapat melakukannya dengan tepat sesuai perintah yang datang kepadanya. Padahal, jika salah dalam memproduksi jenis protein akan mengakibatkan sel tersebut keracunan, atau bahkan terjadi penyimpangan (pembangkangan). Seperti sel kanker (cancer) misalnya, yang amat merusak sistem kehidupan dan membunuh sel-sel lainnya dan berujung pada kematian jasad. Itulah wujud pembangkangan !!

“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.” (QS 65:12)

Pengetahuan dan pengalaman penting yang dibutuhkan untuk membangun tubuh manusia, “pabrik” paling canggih di semesta alam, tersimpan sebagai informasi di dalam “pilinan tangga”  ini. Poin penting untuk diperhatikan disini adalah bahwa itu telah ada semenjak manusia pertama dengan semua kesempurnaan dan kompleksitasnya. Sehingga jelas betapa tidak masuk akalnya untuk mengklaim, sebagaimana para evolusionis atheis yang juga mengatakan, bahwa protein-protein pembawa perintah itu dengan semua struktur dan sifat-nya yang menakjubkan berasal mula dari peristiwa kebetulan belaka.

Perkembangan jasad kemanusiaan yang dimulai tepat pada fase dimana sel telur telah dibuahi oleh sperma di dalam rahim ibu, dan semua sifat juga karakteristik yang akan kita miliki di kemudian hari telah ditentukan dalam takdir (ketetapan) dan dikodekan didalam “tangga berpilin” yang dalam bentuk perintah-perintah yang teratur, sistematis dan amat sempurna. Semua ciri karakter sifat kita, seperti tinggi badan, warna kulit, golongan darah, bentuk wajah, hingga kecenderungan keinginan telah dikodekan di dalam inti sel tersebut sejak sembilan bulan setelah pembuahan di dalam rahim.

Bentuk perintah kode-kode genetika ini tidak hanya menentukan sifat-sifat fisik, ia juga mengendalikan jutaan operasi dan sistem lainnya yang berjalan didalam sel dan tubuh. Misalnya, bahkan tinggi-rendah atau normalnya tekanan darah seseorang tergantung pada informasi yang tersimpan di dalamnya.

“Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Qur’an dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak pula yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).”  (QS 10:61)

Dalam hal ini, kita harus mengakui bahwa sel manapun pada lambung atau bahkan yang di telinga kita jauh lebih arif terpelajar dari jiwa kita sendiri, karena sel itu menggunakan informasi ini dengan cara yang paling benar dan sempurna. Ia jauh lebih arif ketimbang jiwa kita sendiri !!

Lalu, apa yang menjadi sumber dari kearifan ini ?? Bagaimana mungkin setiap dari milyaran sel dalam tubuh kita dapat memiliki kearifan yang begitu luar biasa ketimbang kita ??

Jutaan bahkan milyaran makhluk yang hidup dan berkembang-biak di dalam ‘alam’ jasad tubuh kemanusiaan, tak terlihat dan tak terasa sebagai yang ghaib dan amat mempengaruhi kehidupan manusia. Namun begitu kita telah menyadari dan memahami-nya, maka terbukalah mata-hati kita akan tanda-tanda kekuasaan Tuhan, sehinggga kemanapun arah mata memandang yang terlihat hanya Wajah-NYA !! ......Begitupun dengan makhluk-makhluk yang secara umum telah diketahui hidup dan berkembang biak di alam tubuh kita, seperti kutu pada rambut kepala, kuman/bakteri di dalam mulut, dan jamur parasit di permukaan kulit, itulah mengapa “menjaga kebersihan adalah sebagian daripada iman” menjadi penting untuk diwujudkan. Dan betapa pentingnya lagi menjaga tubuh dari masuknya segala yang diharamkan agar tak terjadi pembangkangan.

Perintah-perintah dalam kode genetika itu adalah termasuk dalam kadar ketetapan (QS 25:2 dan QS 87:1-3) yang diberikan Sang Maha Pencipta Yang Maha Sempurna kepada “para aparat”-NYA yang dalam wujud sel di dalam tubuh untuk membantu tugas-tugas setiap diri kemanusiaan sebagai makhluk yang sempurna dan pengemban amanah sebagai “yang menjadi rahmat bagi semesta alam”.

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (QS 2:34)

Kita tentu amat menyadari siapa yang “memberikan” perintah-perintah di dalam kode genetika itu, dan siapa pula yang “menerima” perintah-perintah itu. Bukanlah kita yang menerima atau bahkan memerintahkan-nya. Bagaimana mungkin memerintahkannya, sedang tau dan menyadarinya pun tidak !! ......Kita tak pernah merasa memberikan perintah atau menerima perintah agar jantung kita tetap dan terus berdenyut, kita tak pernah memerintahkan atau menerima perintah agar darah menyerap saripati makanan dan oksigen dan kemudian menyalurkannya ke seluruh sel tubuh, kita tak pernah memberi  atau menerima perintah agar rambut dan kuku untuk bertumbuh panjang setelah dipotong pendek, juga kita tak pernah sekalipun memerintahkan atau menerima perintah agar usus mencerna makanan yang masuk kedalamnya, dan masih banyak lainnya yang bukan kita sebagai yang memerintahkan atau menerima perintah agar keseluruhan organ tubuh kita bekerja. Tidak pernah !!

“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu ??” (QS 41:53)


............masuklah ke kedalaman tubuh-mu, jelajahi dan menyatulah, dan naiki “tangga berpilin” itu sebagai mi’raj menuju Tuhan-mu...........




 


Senin, 28 Juli 2014

IKHLASNYA YANG TERLAKNAT

Benarkah anak-cucu Adam telah menghindariku disebabkan aku adalah api yang membakar ??

Maka telah berapa kalikah ia melakukan pembakaran demi kelangsungan hidupnya selama ini ?? Sungguh, ia-pun tak akan ada di dunia ini tanpa adanya pembakaran dalam setiap ciptaan................


Penolakan dan pembangkangan-ku bersujud atas perintah-MU adalah penegasan akan kesucian-MU.

Alasan-ku adalah kegilaan cinta yang hanya memuliakan-MU !!

Adam tidak ada, yang ada hanya ENGKAU.

Bagi sang hamba sejati, takkan sujud kepada yang selain ENGKAU !!

Tiada jalan lain bagi-ku, dan memang hanya ENGKAU-lah hakikat tujuan sejati.

Takkan ada jarak bagi-ku yang dapat menjauhkan aku dari-MU.

Ketika telah mencapai waktu-ku, kedekatan dan kejauhan adalah satu jua.

Sekalipun sebagai yang terbuang, bagaimana mungkin itu dapat memisahkan cinta dengan bukti kesetiaan dan pengorbanan sang hamba, walau sebagai yang terhina dan terkutuk ?!

Jika saja tiada pernyataan-MU “hanya AKU-lah yang layak disembah !!”

...........dan sesungguhnya, aku-lah pecinta yang hina-dina juga terkutuk lagi terlaknat itu, namun aku ikhlas demi menjalankan peran dalam kesempurnaan kehendak dan ketetapan segala rencana skenario-MU.

Dalam penyaksian dan demi kemuliaan-MU, takkan ada seorang anak-cucu Adam pun yang dapat melebihi dan mengalahkan-ku, kecuali ia dapat melebihi dan mengalahkan-ku dalam hal ikhlas kepada-MU !! (QS 38:82-83)

Dan aku, ......aku-lah si hina-dina yang terkutuk dan terlaknat demi kesempurnaan dan kemuliaan manusia. Manusia yang justru mengutuki dan melaknati-ku tanpa pernah menyadari dan paham yang justru dengan keberadaanku-lah maka ia bisa meraih kesempurnaan dan kemuliaan sebagai makhluk.
Padahal, dengan keberadaanku-lah ia melihat keburukan dan dapat memahami kebaikan...melihat kesalahan dan dapat memahami kebenaran...melihat kejahatan dan memahami kebajikan.......... Maka kemanakah rasa syukur-nya ?!

.......dapat ridha seperti aku-kah engkau, wahai anak-cucu Adam, sebagai yang hina, terkutuk dan terlaknat dalam ketetapan dan kehendak Tuhan-mu demi sempurnanya ‘peran’ panggung kehidupan semesta ini ?!

Bukankah banyak permohonan agar terbebas dari kemiskinan dan kelaparan yang sering kudengar dari jeritan hati-mu ?? .........bagaimana mungkin engkau dapat mengalahkan keikhlasan-ku kepada-NYA, jika dengan ‘peran’ itu saja engkau telah menjerit tak tahan ?!
Sungguh banyak jalan ketidak-ikhlasan yang dapat menyesatkan jalan-mu, bahkan engkau berani menuntut-nuntut akan ridha-NYA sebelum engkau ridha terlebih dahulu atas segala kehendak dan ketetapan Tuhan-mu !!

Bagiku, adalah kesalahan fatal yang tak terampuni dengan bersujud kepada kemanusiaan, sebab sejatinya hanya Allah-lah yang berhak disembah !!

.........setiap makhluk memiliki ujian-NYA sendiri-sendiri, dan aku memilih tetap mengesakan-NYA tanpa takut akan siksanya. Sebab aku mencintai Tuhan bukan karena kekejaman-NYA. DIA-lah Ar-Raahman dan Ar-Rahiiym !!

#sirr_al-asrar (akhir Ramadhan 1435 H – sandoz santosa)

Sesuatu dikenal melalui ‘lawan’-nya, seperti yang putih dari yang hitam. Malaikat memperlihatkan setiap kebajikan dan berkata, “laksanakan hal itu dan engkau akan mendapatkan pahala-nya”....... sementara Iblis menunjukkan kejahatan sambil berujar, “lakukan-lah dan engkau akan mendapatkan balasan-nya !!”
Sebagaimana siang dan malam ketika matahari mulai terbit dan berkata, “bangunlah, sibukkan hari-mu dengan mencari karunia Tuhan-mu”. Dan setelah waktunya terbenam-pun berkata, “nikmatilah waktu istirahatmu dengan bersyukur atas segala karunia-NYA kepada-mu !!”

Allah menciptakan segala sesuatu yang ada, dan seluruhnya adalah kebaikan, sebab DIA adalah Ar- Raahman. Namun manusia selalu memandang dan menilai setiap hal kedalam kebaikan atau keburukan, dan kebajikan atau kejahatan........bukankah itu adalah justru penyangsian terhadap kebaikan setiap ciptaan yang telah menjadi kehendak dan ketetapan-NYA ?!


Maka siapakah yang sesungguhnya telah ikhlas dan ridha kepada-NYA ??



Minggu, 06 Juli 2014

Zakat, Infaq & Sedekah

Bentuk-bentuk pengorbanan, selain syahadat, shalat, puasa dan haji dalam Islam...... Zakat, infaq dan sedekah adalah cara-cara membersihkan (mensucikan) kembali jiwa yang sempat kotor karena ‘terhanyut’ dalam gemerlapnya kehidupan dunia. Yaitu dengan mau mengorbankan sebagian rizki yang telah dianugerahkan Tuhan.

Dalam kehidupan dunia di semesta alam ini, Allah telah menetapkan (sunathullah) segala sesuatunya dalam keadaan setimbang (adil)...... Begitupun dengan anugerah rizki ‘yang diterima’, maka harus pula seimbang dengan ‘yang dikeluarkan’-nya. Jika ‘tiada perduli’ bagaimana mendapatkannya, maka menjadi ‘tidak perduli’ pula bagaimana cara keluarnya, namun yang Allah kehendaki, manusia memahami bahwa setiap ‘yang dikeluarkan’ itu memiliki nilai keridhaan, sehingga Allah pun ridha kepadanya.

Sebagaimana “tidak siapapun dapat menghalangi karunia yang Allah hendak berikan”...... maka juga, sekuat apapun manusia berusaha menahan keluarnya kembali rizki dari kuasanya, takkan mampu bila Allah telah menetapkan itu harus keluar....... Jalan-NYA tak terduga-duga, bisa melalui kehilangan, pencurian, biaya pengobatan, kecelakaan, dan lain-lainnya yang kesemuanya malah menyakitkan hati-nya sendiri. Itulah yang disebut musibah ataupun bencana !!

............tinggal bagaimana manusia hendak mengeluarkannya dengan cara seperti apa, keridhaan atau malah keterpaksaan ?? Bukankah menjadi tiada pilihan, bila ‘keterpaksaan’ justru adalah yang tidak kita sukai ?!

Tidak hanya sekedar bisa berkata “segala musibah dan bencana adalah UJIAN dari Allah”, namun pula hendaknya dapat menggerakkan hati untuk memahami bahwa segala musibah dan bencana adalah akibat dari perbuatannya sendiri. Bukankah yang namanya UJIAN itu selalu butuh pemikiran akal untuk dapat menyelesaikannya ?! .....inilah yang disebut perjalanan jiwa, yang mengalami peningkatan kualitas jiwanya.

Maka dengan logika apalagikah kita dapat ikhlas memahami bahwa di dalam zakat, infaq dan sedekah ada hak mereka yang membutuhkan selain diri kita sendiri ?!

Menyalurkan sebagian rizki yang kita terima dari anugerah Tuhan kepada yang membutuhkan, juga adalah bentuk pengorbanan terhadap apa-apa yang kita cintai (harta benda ataupun jiwa), dan itu pulalah bukti bahwa kita adalah bagian dari “yang menjadi rahmat bagi semesta alam”........ Dengan keridhaan dan keikhlasan maka nilainya pun menjadi suatu kebaikan yang dilipat-gandakan oleh Allah (QS 2:261).

Berbagi kebahagiaan nikmat rizki kepada sesama sesungguhnya dapat ‘menghidupkan’ kembali jiwa-jiwa mereka yang sedang dalam kesulitan, kesusahan dan telah putus-asa...... Dan sebaliknya, ‘ketidak-perdulian’ pun sesungguhnya dapat ‘membunuh’ jiwa-jiwa mereka.


Ingatlah ayat, “membunuh satu manusia, itu seakan membunuh seluruh kemanusiaan”, termasuk diri-nya sendiri !! ........dan menjadi bermakna pula “menyelamatkan satu manusia, seakan menyelamatkan seluruh kemanusiaan”, termasuk diri-nya sendiri



Jumat, 04 Juli 2014

Tidak KU-ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk mengabdi kepada-KU

Melalui para nabi, Allah berpesan agar “jangan engkau mati kecuali dalam keadaan ‘berserah-diri’ (islam)”......

Berserah-diri (islam), selain mengandung makna pasif, sebagai totalitas (kaffah) penyerahan diri ikhlas kepada Tuhannya, juga memiliki makna aktif sebagai pengabdian kepada Tuhannya dengan menjadi rahmat bagi semesta alam.

Pasif tak berdaya upaya tanpa kekuatan dari-NYA, namun amat menyadari keberadaan dirinya di bumi adalah membawa amanah dan tanggung-jawab untuk mewujudkan segala Sifat Tuhannya, Ar Raahman, yang aktif sebagai perwujudan Tuhan di bumi yang menjadi rahmatan lil ‘aalamiin. ...... itulah makna Islam sebagai agama ketika hidup di dunia.

Puasa berguna ‘membakar’ aku (ego)....... ‘aku’ atau ego, atau juga hawa-nafs, inilah yang mengaku-aku sebagai AKU (Tuhan) Pemilik segala sesuatu. Jasad karunia Tuhan diaku sebagai jasad-‘ku’, harta rizki karunia Tuhan diaku sebagai harta-‘ku’, anak dan istri karunia Tuhan diaku sebagai anak dan istri-‘ku’.... semua yang melekat bersamanya diaku sebagai miliknya, maka ketika kehilangan salah satunya hatinya menjadi sedih dan bahkan berputus asa seakan telah kiamat.

Padahal apa yang melekat pada dirinya tidak lain adalah anugerah karunia Tuhannya yang membawa amanah yang harus dipertanggung-jawabkan kelak di kemudian hari. Oleh karena ‘aku’ atau ego lebih bersifat personal, sendiri-sendiri atau masing-masing, maka dengan sering berpuasa akan melemahkan dominasinya terhadap jiwa, dan akan lebih mengedepankan rasa kebersamaan yang toleran terhadap sesama kemanusiaan dan makhluk Tuhan. Tidak lagi mengedepankan kepentingan ‘aku’ atau ego-nya sendiri yang selalu menjadi ambisi tujuannya, menjadi lebih mengutamakan Yang Akbar, Tuhan yang merupakan Tujuan dari segala tujuan.

Selama ‘aku’ atau ego-nya masih lebih dominan, maka belumlah dapat disebut ‘muslim’. Inilah penyebab segala kemunkaran, penindasan dan tragedi kehidupan kemanusiaan !!

Sehingga, makna terdalam ‘berserah-diri’ (islam) adalah mengorbankan kepentingan diri (aku,ego, hawa-nafs dan iblis)-nya demi kepentingan yang jauh lebih besar (Akbar) yang berujung kepada Tuhannya sebagai Sumber segala tujuan....... Begitulah yang dicontohkan Ibrahim dan seluruh para nabi, yaitu mengorbankan ‘aku’-nya. Sebab, bukti keikhlasan segala cinta dan pengabdian (ibadah) adalah melalui pengorbanan !!


..................... selamat membakar ‘aku’ (ego/hawa-nafs/iblis)-nya sebagai ‘korban bakaran’ pada Ramadhan kali ini !!

Jumat, 27 Juni 2014

PERJALANAN MALAM

O Ramadhan, .....kau bagai jiwa suci Yusuf yang selalu terjaga dari liarnya hawa nafsu dan godaan syahwat Zulaykha.

Kau adalah bulan yang memaafkan segala kejahatan sebelas bulan saudaramu, bahkan membalasnya dengan memuliakan mereka sebagaimana Yusuf memaafkan dan mengumpulkan sanak saudaranya dalam kemuliaan Mesir hingga turun-temurun.

Kau mengajarkan tentang menahan segala keinginan hawa nafsu untuk mendapatkan keselamatan melalui keprihatinan, sebagaimana makna mimpi Fir’aun tentang tujuh sapi betina yang kurus memakan tujuh sapi betina yang gemuk juga tujuh bulir gandum yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering.

Didalam-mu ada satu malam yang nilainya sama dengan seribu bulan, dimana pada malam itu adalah malam yang hening dan semua rebah bersujud sebagaimana sebelas bintang bersujud dalam mimpi Yusuf.

Malam suci penuh berkah...... Bagi yang beruntung menemuinya, para malaikat turun untuk membelah dada dan membersihkannya dari kerak-kerak kotoran, sehingga dada menjadi lapang dan dapat melihat segala sesuatu dengan terang dan jernih.

Kejernihan pandangan yang membuat sebelas bulan lainnya adalah “ramadhan-ramadhan” yang harus pula terjaga kesuciannnya, bagai jernihnya pancaran dua-belas mata air yang hanya dengan “satu” pukulan tongkat Musa bagi suku-suku dari seluruh keturunan Yaqub !!

Jadilah “isra’il” !! .......yaitu mereka yang melakukan “perjalanan malam” menuju Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang demikian itulah yang dimaksud Allah “sebagai umat yang dilebihkan dari umat-umat lainnya”...... Dan janji Allah hanya bagi mereka yang tidak berlaku zhalim !!



Kamis, 26 Juni 2014

PARA PENOPANG LANGIT

Langit “tanpa tiang” (QS 31:10), ........langit beserta isinya yang ditopang oleh yang tak terlihat mata-lahir, namun bagi mereka yang “hidup” mata-hatinya, akalnya melihat tiang-tiang penyangganya adalah apa yang disebut dengan “gravitasi semesta”...... Keterkaitan segala sesuatu, kebergantungan “yang banyak” kepada “Yang Tunggal”. Segala “yang banyak” sesungguhnya adalah ke-tunggal-an (QS 21:30).

Begitupun dalam kehidupan dunia nyata (eksistensi) yang juga memiliki “tiang-tiang penyangga” yang tak terlihat mata-lahir, ......namun siapapun yang memiliki mata-bathin yang tajam, dia akan melihat dengan jelas bahwa “makna-makna”lah sebagai penopangnya. Causalitas, sebab-akibat !!

Makna-makna diproduksi pada rahim imajinasi akal yang terasah semakin tajam disetiap waktu sesuai perjalanan jiwanya...... Itulah gambaran gambaran visual di dalam kalbu dengan kandungan makna-makna filosofis yang mendasari setiap wujud yang belum dan siap terlahirkan...... Allah-lah sebaik-baik Perencana dan Pencipta.

Melalui jiwa-jiwa kemanusiaan, DIA menganugerahkan kedua Sifat-NYA tersebut untuk membangun dan mewujudkan kehidu[pan bumi yang makmur, gemerlap penuh dengan warna-warni namun tetap dalam kesetimbangan hukum-NYA...... Itulah makna Khalifah dalam surah al-Baqarah ayat 30.

O Tuhan, ......tunjukkanlah pada imajinasi akal-ku ini tentang “maqam” makna-makna segala ucapan yang tumbuh tanpa kata-kata, yang sekian lama tersembunyi diselimuti hijab-hijab kebodohan dan keangkuhan, sekalipun jiwa ini harus terbang menembus keluasan samudera segala yang tak berwujud...... O, KAU Yang Maha Ghaib !!

Dalam lahan kehampaan, kekosongan dan kesendirian sepi tanpa temanlah sesungguhnya ladang kebun imajinasi-ku dapat tumbuh subur dengan siraman air kehidupan dan bermandikan dibawah pancuran cahaya petunjuk-MU.

Segala yang wujud tak dapat disepadankan dengan imajinasi yang tak berwujud, sebagaimana “akibat” yang selalu datang terlambat. Karenanya setelah purnama segeralah menjelma bulan sabit !!

Kebanyakan dalam liku perjalanannya, jiwa ini teramat sering menafikan setiap bisikan suci dari kalbu sanubari yang terdalam, karenanya penyesalan sebagai yang selalu datang terlambat...... O jiwa, si pembangkang yang tak mau tunduk patuh !!

Lihatlah mereka yang jahat, pencuri, penipu, pembunuh, para koruptor, perusak kemapanan...... musuh keadilan masyarakat. Mereka bagai virus penyakit atau juga sel kanker jahat yang merusak kesetimbangan kehidupan seluruh sel tubuh, bahkan bisa mengakibatkan kematian jasad kemanusian.

O, jiwa yang mempengaruhi jasad.......


Pembangkangan jiwa yang tak mau tunduk patuh pada perintah dan larangan Tuhannya, sungguh menyebabkan pula “pasukan” yang di dalam jasadnya pun menjadi para “aparat” yang membangkang pula. Timbullah penyakit-penyakit yang menyakiti dan merusak jasad....... Itulah makna “siapapun yang berbuat zhalim, sesungguhnya ia menzhalimi dirinya sendiri” !!



Senin, 23 Juni 2014

MARHABAN YAA RAMADHAN

Seluruh kita, umat muslim, telah siap-siap menyambut datangnya bulan Ramadhan. Tapi ternyata tak hanya kita, mereka yang non-muslim pun, yang punya kepentingan ekonomi-bisnis, amat pula menantikan segeranya tiba bulan suci Ramadhan. Bisa dibayangkan keuntungan yang dapat mereka raih dari betapa konsumtifnya kita, umat muslim, sebagai mayoritas penduduk negri ini.

Padahal, seperti yang kita tau, puasa di bulan Ramadhan itu seharusnya untuk melatih diri dapat mengekang hawa nafsu keinginan dalam kehidupan sehari-hari, namun kita malah mengisinya dengan gaya hidup yang berlebihan dari bulan-bulan biasanya.

Adalah bukti, dimana harga seluruh barang kebutuhan menjadi naik yang menandakan bahwa permintaan meningkat tajam, bahkan pemerintah terpaksa harus menyediakan stok lebih besar dari bulan-bulan lainnya, dan tak bisa dipungkiri bahwa setiap perusahaan harus memberikan gaji ke 13, sebagai Tunjangan Hari Raya bagi para karyawannya.

Bagi mereka yang memiliki pekerjaan tetap yang mengandalkan upah serta THR-nya, tidak akan menjadi masalah untuk menghadapinya, namun bagi mereka yang telah hidup susah karena tak memiliki pekerjaan tetap, tentu ini menjadi problema tahunan baginya.

Sadar kita setiap Ramadhan dan menyambut lebaran, bahwa angka kejahatan pun ikut meningkat tajam ?? ......Bahkan mereka yang telah mapan dan memiliki upah yang tinggi pun terpengaruh untuk meraup keuntungan melalui jalan-jalan yang tidak terpuji, seperti anggota DPR yang meminta jatah THR kepada para pejabat BUMN.

Sadar pulakah kita, semua menjadi berpikir materialistis kala Ramadhan agar dapat merayakan “hari kemenangan” ??

Satu bulan yang seharusnya untuk melatih pengekangan hawa nafsu dari segala keinginan dan kebutuhan, tapi justru malah menghabiskan seluruh tabungan dari sebelas bulan bekerja dengan susah payah.

Satu bulan untuk penyucian diri yang dilakukan tanpa memahami maknanya, tentu saja mengakibatkan pada sebelas bulan berikutnya yang malah tenggelam dalam lumpur yang mengotori jiwanya. Penyambutan ini menjadi sebuah seremonial belaka. Tidak bermakna untuk kehidupan yang lebih baik di sebelas bulan berikutnya, karena kita selalu terjebak disetiap tahunnya !!


Yaa Allah, yaa Tuhan-ku....... tunjukkanlah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, dan bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai........ Aamiin !!



Sabtu, 21 Juni 2014

TAFAKUR........

Diantara ketiga ini,

1. Iblis dalam perenungannya mengeluhkan tentang penciptaan dirinya sebagai ikon keburukan, kejahatan dan penghasut.

2. Seseorang yang cacat semenjak lahirnya sedang meratapi takdir...... atau seorang miskin yang meratapi nasibnya.

3. Seekor katak yang merindukan bulan......

.............makna apa yang dapat kita ambil sebagai hikmahnya ??



Jumat, 20 Juni 2014

ESENSI KEMANUSIAAN

Mengapa kita tidak-lagi bingung dan keheranan hanya karena ini, bila ada yang bilang “O, engkaulah MALAIKAT penolongku !!” Atau bahkan ada yang marah dan mencaci kasar, “dasar IBLIS tak berperi-kemanusiaan !!” ........sesungguhnya, didalam alam bawah sadar-nya, manusia amat memahami esensi-esensi tentang diri/jiwa-nya sendiri. Namun ia-pun adalah pelupa, sesungguhnya Allah telah mengajarkan seluruh “nama-nama” (ilmu pengetahuan) kepada manusia (QS 2:31). Maka hanya dengan mengingat (dzikr) kepada Allah, DIA akan mengembalikan ingatan akan ilmu-ilmunya itu.

Berdasarkan QS 3:133 yang menerangkan bahwa luasnya surga adalah seluas langit dan bumi, pernah rasulullah SAW ditanya sahabat, “dimanakah neraka, jika luasnya surga telah memenuhi langit dan bumi ??” Kemudian dengan balik bertanya rasulullah menjawab, “dimanakah malam jika siang telah datang ??”

Dengan balik bertanya rasulullah SAW telah menjawab pertanyaan sahabat, dan sahabat tau berdasarkan pengalamannya sehari-hari bahwa malam pasti akan datang kembali setelah tenggelamnya matahari. Sekalipun, seperti yang kita ketahui, bahwa pada masa itu tidak ada atau belum ada pengetahuan yang telah dapat menetapkan bahwa bumi itu BULAT, bukan datar, sehingga malam yang pergi darinya sesungguhnya sedang berada di sisi bumi lainnya. Penetapan tentang bumi yang bulat, baru ada setelah abad 16...... Bayangkanlah, baru setelah seribu tahun setelah masa kehidupan rasulullah SAW.


Sesuatu yang ghaib bagi seseorang belum tentu ghaib pula bagi seseorang lainnya. Dan ghaib bukan berarti takkan diketahui selamanya, melainkan hanya soal waktu untuk dapat memahaminya sesuai dengan perjalanan jiwa seseorang dalam menerima setiap petunjuk Tuhan.



Rabu, 18 Juni 2014

IBLIS & MALAIKAT

Percayakah bila kukatakan padamu, iblis dan malaikat sesungguhnya bertugas membantu mewujudkan kesempurnaan manusia ??

Tidakkah dapat kau bayangkan bila setiap manusia berjiwa malaikat semuanya ?? .........Seperti di alam malakut, kehidupan dunia menjadi sepi dan hening dalam tasbih dan puja-pujian semata !!

Allah berkehendak menjadikan kehidupan dunia yang sempurna, gemerlap penuh warna-warni yang tak membosankan....... Bahkan di dalamnya, perang, bencana alam. wabah penyakit, serta pembunuhan dan pembantaian dizinkan-NYA !!
Melalui hasrat dan nafsu kemanusiaan, DIA menginginkan bumi yang berkembang dapat membangun dirinya dari waktu ke waktu menuju kesempurnaannya....... Tentu peran malaikat menjadi teramat penting dan mutlak ada sebagai “rem” penyeimbangnya. Tanpanya, perkembangannya dapat tak terkendali dan malah menyebabkan kehancurannya sendiri.

Selain cahaya, empat unsur dasar pembentuk jasad dan jiwa kemanusiaan yang menjadikan dirinya sempurna sebagai makhluk, dengan cahaya sebagai ruh pembawa petunjuk Ilahi (unsur kemalaikatan), api sebagai iblis pembakar jiwa dengan hasrat hawa nafsu dan ambisi ego, juga air, tanah dan udara yang kesemuanya merupakan unsur-unsur yang terbentuk melalui evolusi panjang perjalanan penciptaan alam semesta beserta isinya...... kesemua unsur alam itu terangkum dalam wujud kemanusiaan, sehingga menjadi berkesinambungan seisi alam tersebut dengan amanah pengelolaannya oleh setiap diri kemanusiaan agar selalu dalam keadaan “setimbang”.

Bila terjadi ketidak-seimbangan, salah pengelolaan atau penyimpangan amanah, maka sunathullah-NYA akan secara otomatis akan mengambil alih dan memaksa agar semesta alam tetap dalam kesetimbangan....... Datanglah penyesalan pada manusia, sebab inilah yang disebut musibah, bencana ataupun azab. Ini pulalah makna ketetapan hukum Allah (sunathullah) demi menjaga keseimbangan dari setiap ciptaan-NYA.
Berlebihan dalam hasrat dan ambisi pada kehidupan dunia, dengan begitu manusia sesungguhnya telah menyakiti dirinya sendiri...... ketika musibah datang, sakit misalnya, Allah menjanjikan ada “pengampunan” di situ. Namun itu bagi mereka yang menyadari dan tak mengulangi kesalahannya kembali, serta memperbaiki diri dan kerusakan yang diakibatkannya. Itulah keadilan hisab perhitungan-NYA !!

Sungguh, semesta alam ini berikut isinya, termasuk iblis-setan dan kemalaikatan, semuanya ada dalam diri kemanusiaannya sendiri....... maka bagaimana kau bisa mengutuk iblis sebagai yang terlaknat, jika itu ternyata adalah jiwa pembangkangan-mu sendiri ?!


Manusia yang menjadi rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil ‘aalamiin) adalah manusia yang juga telah dapat menjadikan iblis pembangkangnya dapat kembali menjadi malaikat yang tunduk patuh pada Ruh Ketuhanan-nya sendiri........ itulah makna Qur’an Surah al Baqarah ayat 34.



Selasa, 17 Juni 2014

BERHITUNG-HITUNGLAH

Bulan utuh bulat sempurna-pun hanya sesekali muncul
Terkutuklah aku bila mengharap engkau selalu sempurna disetiap waktu

Cinta-pun boleh seribu kali datang dan pergi.....
Tak mengapa pula seribu cinta silih berganti.....
Kuizinkan pula seribu wajah cinta hadir mengisi malam-malam sepi.
.......dan aku-pun jadi punya banyak ribuan nikmat kisah cinta yang takkan pernah ada habisnya untuk disyukuri.

Berhitung-hitunglah duhai engkau pedagang serakah egois yang hanya ingin untung besar, ......adakah nikmat yang kan kau rasa jika hari-harimu hanya ada untung belaka ??
Percayalah, kau kan lupa ‘tuk bersyukur jika memang dapat seperti itu........ setelah itu, perniagaanmu kan musnah tanpa bekas, seolah-olah tak ada satupun yang pernah kau kerjakan sebelumnya

Ikhlas dan bersyukur, itulah kesabaran tanpa batas yang pahalanya-pun tak berbatas pula !! .......itu pulalah hakikat perniagaan yang sesungguhnya !!

..................................................... setialah padaku, Bulan-ku.



Minggu, 15 Juni 2014

GRAVITASI SEMESTA

Perjalanan jiwa dalam setiap maqam-maqam tahapan yang melalui banyak kebaikan dan keburukan, melalui kebahagiaan dan kesedihan, banyak derita dan nikmat, kebodohan dan kebijakan, serta setiap kelamnya kesesatan dan terangnya petunjuk.....

Sebagaimana asal kejadiannya, yang dimulai dari pancaran Cahaya-NYA, ber-evolusi menjadi api, menjadi angin, menjadi tanah dan air, kemudian menjadi “sesuatu yang belum dapat disebut” karena komposisinya yang semakin rumit dan kompleks. Semua unsur alam ada padanya, sehingga segala potensi, baik pengetahuan maupun energi kekuatan pun menjadi ada dan menyertainya pula.

....... Maka, bagaimana mungkin ada keraguan tentang “didalam yang banyak bersemayam DIA Yang Maha Tunggal” ?!

Dalam bahasa umum, para saintis bilang, .....pada awalnya, Yang Maha Tunggal sebagai sumber dari segala sesuatu (Qur’an 21:30) memancarkan Cahaya-NYA ke segala arah (teori Big Bang), memisahkan langit dan bumi, dengan langit yang semakin luas mengembang (Qur’an 79:27-28). Partikel-partikel cahaya yang menyebar inilah yang disebut “awan kosmik” membentuk koloni yang pada akhirnya membentuk gugusan-gugusan bintang atau galaksi (Qur’an 41:12).

Dan Yang Maha Tunggal menjadikan pasangan yang saling berkaitan, yaitu antara langit dan bumi. Apa yang terjadi dan tercipta di bumi amat dipengaruhi oleh apa yang terjadi dan tercipta di langit. Begitupun sebaliknya, apa yang terjadi dan tercipta di langit pun amat dipengaruhi oleh apa yang terjadi dan tercipta di bumi (Qur’an 41:11)....... Inilah kesetimbangan semesta (gravitasi semesta, Newton), sunathullah !!


“Dan langit telah ditinggikan-Nya dan Dia ciptakan KESEIMBANGAN, agar kamu jangan merusak KESEIMBANGAN itu, dan tegakkanlah keseimbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi KESEIMBANGAN itu.” (Qur’an 55:7-9)



Selasa, 10 Juni 2014

RUH ATAS NAMA-NYA

Dengan selalu menyebut Nama-NYA Yang Maha Pemurah lagi Penyayang,

Langkah hati menyempurnakan suburnya jiwa yang kering....
Langkah kaki menyempurnakan kehendak jiwa dan jasad yang kaku....
Hati dan kaki yang melangkah seirama akan menyempurnakan ruh perwujudan DIA yang menjadi rahmat bagi seluruh alam.... O, Khalifah !!

Hati dan kaki yang tak mau seirama, maka bagaimana ruh kan dapat indah gemulai menari ?!

Cahaya dan bayang tak pernah saling melampaui, sebagaimana siang tak pernah melalmpaui malam, dan malam tak hendak segera datang melampaui siang.... Keduanya berirama menjadikan setiap benda tampil sempurna indahnya dan sempurna buruknya.

Tiada dzat atau benda dapat terlihat tanpa adanya cahaya yang datang menyentuhnya. Begitu pula cahaya yang datang menyentuh benda akan menciptakan bayang gelap-nya.... Seperti itulah manusia dengan ruh sebagai cahaya Tuhan yang datang menyentuh jasad yang sebagai bendanya, dan jiwa adalah bayang gelap yang tercipta seketika cahaya datang menyentuh jasad.

Sebagaimana pula kebaikan dan keburukan selalu beriringan. Begitu keburukan mengemuka, maka segala kebaikan kan berteriak menentang.... Begitupula ketika kebaikan hendak tampil kedepan, keburukanpun telah menghantui di belakangnya.... Tetapi lihatlah ruh, ia tetap bijak berada di tengah, diantara keduanya, elegan berwibawa dengan palu keadilan-nya !!

Selain DIA, kesucian mana yang tak pernah tersentuh keduanya ?!

Tiada gading yang tak retak.... Jiwa, apalagi jasad tak pernah dapat lepas dari keduanya. Itulah mengapa DIA adalah Yang Maha Pengampun.... Sebab itu sebutlah Nama-NYA dan selalulah dalam mengingat-NYA, begitulah manusia sempurna dengan jasad dan jiwa yang bersinergi bersama Ruh Atas Nama-NYA.




Minggu, 08 Juni 2014

KALAM TELAH MENETAPKAN......

Kalam telah menetapkan, setiap perbuatan pasti ada balasannya..... Jika kau berjalan tak menyimpang, kalam telah menteapkan, kau akan lebih cepat sampai...... Jika seseorang mencuri, kalam telah menetapkan, ia kan kehilangan “tangan”..... Jika kau tak berlaku adil, kalam telah mentapkan, kau akan ditimpa kemalangan !!


Bila ada yang menderita karena teraniaya, dan yang menganiaya sementara hidup santai menikmatinya, maka apakah itu menjadikan kau ragu akan keadilan Tuhan, serta berharap Tuhan segera membalasnya ??

Siapapun yang teraniaya adalah disebabkan dia sedang menuai apa-apa yang ditanam-nya di waktu yang lalu..... Dan siapapun sebagai yang menganiaya adalah dia yang sedang mengalami sebagai alat pembalas bagi si teraniaya, juga sekaligus sebagai yang sedang membangun neraka-nya sendiri untuk di kemudian hari.

Segalanya tak ada yang dapat lepas dan terbebas dari apa yang telah ditanam-nya di hari-hari sebelum hari ini, dan segala yang ditanam di hari ini akan dituai pada hari kemudian........

Neraka adalah Laundry-NYA, ....... dimana segala yang kamu sebut sebagai pembalasan adalah untuk pembilas segala bentuk kekotoran jiwa.

Kepada siapa sesungguhnya engkau mengeluh atas beban berat yang kau pikul, bila ternyata diri-mu sendirilah yang menaruhnya diatas punggung-mu ??

Tuhan bukan PEMBALAS.... Dia adalah Ar Raahman - Ar Rahiiym (Maha Pemurah lagi Maha Kasih Sayang). Namun Dia pun Maha Adil, dan tak akan, serta tak perlu membalas-mu dengan Keadilan-NYA.... ketetapan hukum-NYA lah yang menjalankan keadilan-NYA, karena Dia mencipta semesta alam ini dengan sangat sempurna tanpa cacat.... adakah kamu melihat kecacatan pada setiap ciptaan-NYA ?? Pandanglah sekali lagi..... dan akhirnya segala pandangan kelemahan justru kembali kepada dirimu.

Maka, nikmat Tuhan yang mana lagikah yang dapat kau dustai, .......... jika pembalasan itu adalah karena DIA yang hendak membersihkan kekotoran jiwa-mu ??

Renungkanlah ini......

Nikmat rasanya, bila ada yang mencucikan pakaian kotor kita...... namun dapat-kah kau merasakan nikmat dan ikhlas yang sama seperti itu pula, bila jiwa kotor-mu yang hendak disucikan-NYA ??


Engkau merasa telah benar dalam memilih suatu perbuatan..... O, ternyata, sesungguhnya engkau sedang digiring untuk merasakan setiap akibat perbuatan yang telah kau “tanam” di masa lalu !!




Sabtu, 07 Juni 2014

DERITA JIWA

Tuhan menderamu dengan banyak permasalahan yang tak pernah ada habisnya agar hatimu bersih dan terang melihat segala sesuatu..... Bagaikan seseorang dengan tongkat kayu memukuli karpet yang dijemur. Dia tak marah kepada karpet, tapi sekedar hanya hendak menyingkirkan debu dan noda kotor !!

Bagaimana bisa kau menjerit kesakitan seperti karpet menjerit ?? Tentunya Sang Pemukul tak ingin karprtnya menjadi sobek terkoyak.......

Setiap karpet yang tergelar pasti yang telah bersih, namun setelah pesta usai, kini waktunya pembersihan !! ........untuk pesta yang akan datang !!

Siapapun tak ada yang tidak mengalami rasa seperti yang kau rasakan, tapi semuanya harus dilalui walaupun terselip jerit tangis dan nestapa.

Setiap jeritan ataupun hanya sekedar keluhan yang kau ungkapkan akan mengundang iblis bersama sepasukan tipu-dayanya yang semakin membuatmu menjauhi-KU...... sebab, keluhan dan jeritan adalah tanda telah tiadanya rasa ikhlas !!

Kau boleh saja berdoa memohon untuk tak mengalami segala derita pembersihan itu, namun apakah akan AKU biarkan kau tetap kotor ?!


Duhai jiwa-jiwa penasaran, maka bagaimana kau akan dapat “kembali pulang” kepada-KU dengan masih membawa lumpur hitam masa lalu, sedang AKU adalah Yang Maha Suci Bersih ?!




Kamis, 05 Juni 2014

2 TABIR

Hanya ada dua tabir antara manusia dan Tuhannya, sekat-sekat lainnya akan menjadi nyata saat kedua tabir itu diambil-NYA..... kedua tabir itu adalah kesehatan dan kekayaan !!

Siapapun yang sehat atau kaya akan menghambur-hamburkan tenaga atau uangnya demi kesibukan dan kesenangan-nya. Tuhan tak terpikir pada saat itu, kecuali hanya sebagai pemanis bibir dan formalitas bermasyarakat !! ......namun seketika jatuh sakit atau jatuh miskin, “O, Tuhan !!” ia merasa sebagai yang memiliki hubungan paling dekat dengan-NYA.

Manakala manusia dicela dan merasa sakit hati, kemudian mendapatkan hikmah-NYA, saat itulah ia memahami bukti betapa Tuhannya amat mencintainya..... Namun bila tak mendapatkan hikmah-NYA, bagaimana ia dapat memahami bukti cinta ??


Bagaimana mungkin Yang Maha Kasih Sayang akan meninggalkanmu, sedang DIA tak pernah meninggalkan hatimu sedetikpun ?? Sekalipun hatimu penuh dengan segala sesuatu, apakah itu rasa kasih atau kekejaman.. dan penuh pula oleh penolakan atau pengakuan........ O, hati singgasana Tuhan, sebab itu jangan kau taruh hatimu di sembarang tempat. Jangan !!



KEBANGKITAN

Hidup adalah bangkit dari kematian, dan mati adalah bangkit dari kehidupan...... Maka siapapun yang beriman dan beramal saleh, tiada rasa takut dan sedih hati untuk menjalani kehidupan di kedua alam tersebut.

Hidup adalah juga menempati alam akhirat yang membawa setiap balasan dari kehidupan sebelumnya di alam kematian, sebagaimana mati untuk menjalani kehidupan di alam akhirat yang juga membawa balasan dari kehidupan sebelumnya......... Begitulah Allah mengulangi proses hidup dan mati dengan dibangkitkan seperti layaknya tidur dan bangun dalam keseharian hidup.

"........Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup......." (QS 3:27)

“......... Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya kembali. Janji yang pasti Kami tepati, sungguh, Kami akan melaksanakannya.”  (QS 21:104)






Rabu, 04 Juni 2014

SIKLUS KEHIDUPAN SEMESTA

Jika kau tak pernah perduli telah berapa kali tidur dan bangun selama ini, maka bagaimana bisa engkau perduli pula tentang telah berapa kali bangkit dari kematian ?!

“Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), .............. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.” (QS 22:5)




Jumat, 30 Mei 2014

NEGRI TERKUTUK !!

Orang menyebutnya demokrasi,

Kebebasan bagai garam di kehidupan. Ia tak dihiraukan bagi lautan, namun di daratan ia amat diharapkan..... Bagai sepasang kekasih yang bernafsu mengharapkan persetubuhan, hanya setelah pernikahan ia menjadi hal yang biasa.

Jika kebebasan adalah sebuah negri, maka iblis-lah yang menjadi raja dan semua yang tertipu sebagai rakyat jelata-nya.

Orang-orang yang percaya (iman) dan berserah-diri (islam) merupakan madu bagi kehidupan. Apa yang di dalam hati dan yang diucapkannya terasa manis dan bermanfaat bagi siapapun.
Tidak pada mereka yang ingkar kepada Tuhannya, jiwanya menyimpan racun...... apa yang tersimpan di dalam hati dan setiap yang keluar dari mulutnya akan terasa pahit dan menyakitkan siapapun. Bahkan merusak dan menyakiti dirinya sendiri !!

Kebebasan seharusnya tak pernah lepas dari keadilan....... dan keadilan adalah menaruh segala sesuatu sesuai pada tempatnya !!
Sungguh, untuk itu diperlukan akal kesadaran...... anak kecil tak mengerti itu, dan itu adalah wajar. Diperlukan kedewasaan dan pengetahuan tentang segala sesuatu untuk dapat menempatkannya di tempat yang benar.

Jika kebebasan adalah agama, iblis-lah yang menjadi ulama-nya...... dakwahnya adalah sumpah serapah dan fitnah keji, menghasut jama’ahnya dalam caci-maki, baku-hantam hingga pertumpahan darah.
Sekalipun setiap orang amat menginginkan kebebasan, jiwanya kan selalu terikat dengan segala akibat sebagai pertanggung-jawaban dari Neraca Keadilan-NYA.

Bacalah ayat...... “Allah mengilhamkan kepada jiwa jalan ke-FASIK-an dan jalan ke-TAKWA-an, maka beruntunglah orang yang mensucikan jiwanya, dan merugilah yang mengotorinya.”

Jika kebebasan adalah kita....... Ketahuilah, TAKWA sungguh amat jelas berlawanan dengan KEBEBASAN !!

........... Maka sesungguhnya, masihkah engkau merasa memiliki “pilihan” ??



Minggu, 25 Mei 2014

ALLAHU RABBAL 'AALAMIIN

Banyak alam telah dilalui jiwa, namun terlupakan seakan tiada bekas.... seolah ia baru saja hidup kemarin.

Dari masa kanak-kanak, bermain..... remaja-pun asyik dengan permainan..... dewasa dan tua-pun masih saja asyik lalai mempermainkan kehidupannya...... O, demi masa !!

Siapapun yang menolak kebenaran, maka ia buta dan dibutakan dari melihat alam-alam yang telah dilaluinya, maupun alam-alam yang nanti akan dilaluinya....... katanya, “jika alam lain itu benar-benar ada, aku pasti melihatnya !!”

Kutunjukan padamu duhai yang tak beriman....... ‘ia’ tak berada di lidah, tidak juga di mulut dan kerongkongan di dalam dada. Belahlah olehmu semua itu sedikit demi sedikit, zarah demi zarah, atom demi atom. Dan tunjukkanlah olehmu dimana letak ‘keberatan’ dan ‘pikiran’ yang engkau kemukakan barusan ?!

Maka ‘keberatan’ dan ‘pikiran’ yang ada didalam dadamu tidaklah terletak dan terbatasi oleh suatu tempat atau ruang....
Pahamilah dunia anak-anak....... maka kau akan tersenyum menyadari, bahwa kau pun pernah pula mengalami berada dan tinggal di dunia itu....
Meski orang tidak mengetahui dimana Cinta bersemayam, namun ia kan selalu hadir sangat terasa....
Jika semua orang tak mengetahui dimana akal berada, tentu engkau sendiripun takkan pernah mau membuangnya....


Sebagaimana saudara-saudara Yusuf tak melihat Kemuliaan Yusuf yang terbungkus di dalam mata ‘putih’ Yaqub !!



Rabu, 21 Mei 2014

MAGNET JIWA

Jiwa-pun ternyata memancarkan medan magnet dari setiap energi yang tersimpan di dalam hati sebagai pusat inti kemanusiaan......

Maka segala apa yang ada dan tersimpan di dalamnya akan MENARIK pula segala apa yang berada diluar dan sekitarnya, dan menjadikan pula sebagai yang akan kita rasakan....... baik-buruk, niat-rencana, angan-khayal atau bahkan hanya sekedar prasangka belaka.

Segala sesuatu, pada akhirnya akan kembali untuk kita rasakan sendiri...... Sehingga, sesungguhnya kita sendirilah yang membangun alam dunia kehidupan kita.. kita sendirilah yang membangun akhirat kita.. kita sendiri pula yang membagun surga dan neraka !!

“......maka beruntunglah mereka yang selalu mensucikan jiwanya, dan merugilah yang mengotorinya....” (QS 91:9-10)


Masing-masing memiliki konsekuensinya yang tetap harus dipertanggung-jawabkan sebagai balasan di hari kemudian....... Maka dengan logika bagaimana lagikah manusia dapat memahami setiap Firman Tuhan ??



Senin, 19 Mei 2014

JIWA PETUALANG

Selama ini telah jutaan kali aku tercampur dalam berbagai wujud di segala Ruang dan Waktu.

Dan kini, terdampar dan terjebak dalam jasad kumpulan evolusi milyaran wujud sebelumnya....
Dari Cahaya... aku menjadi api... menjadi angin, air dan tanah... Aku berjasad garam-garaman mineral, yang kemudian diserap dan berpindah ke rerumputan dan padi, diserap dan berpindah lagi ke hewan..... Dan sekarang, kesemuanya itu ada di dalam jasad ini !!

Melalui formula percampuran-NYA, aku mendapatkan banyak kekuatan bagi pemahaman... menjadi “ruh” untuk menuntun jasad.
Dalam kematian, kuberlari mencari pengetahuan dan segala sifat makna yang tersembunyi..... setelah sampai pada ruh, O yaa Rabb, campur dan aduklah aku lebih lama lagi agar melampaui segala kebodohan dan kebinatangan !!

Banyak kitapun tersesat oleh Kitab dan Al Qur’an (QS 2:26),

Sekelompok manusia terjerumus kedalam sumur.... Sumur dan tali tak berdosa sedikitpun, O yang terjerumus, namun dirimu sendirilah yang tak hendak naik ke atas.



PERWUJUDAN KEHENDAK YANG MAHA TUNGGAL

Dengan mata kesadaran, manusia adalah satu jiwa.

Penciptaan dan kebangkitan bagaikan satu jiwa..... (QS 31:28)

Semakin kau merasa terpisah dan memisah-misahkan, semakin pula membuatmu terluka !!

Dan semakin dalam kesadaran persatuanmu, kan membawa kedamaian...... bukan peperangan !!


...... sekalipun engkau merasa terpisah-pisah, tidakkah kau sadari setiap seluruh perbuatan manusia menuju kepada mewujudkan SATU KEHENDAK ?!




Minggu, 18 Mei 2014

LUTHF & QAHR

Jiwa-jiwa yang lalai banyak tertipu oleh kelembutan Luthf-NYA, lupa akan Qahr-NYA.... terus saja tenggelam dan berbuat dosa.

Cambuk Qahar-NYA membuat jiwa-jiwa “matang” dalam setiap kepedihan, memberikan harapan dalam keputus-asaan.


Dan ketika Cinta hadir menjadi penengah, ...... segala tabir hijab menjadi terbuka sebagai hikmah yang menjelaskan.




Sabtu, 17 Mei 2014

KERAGAMAN dan PERBEDAAN

Jika penglihatan masih memilah-milih antara keindahan dan keburukan... antara baik dan jahat... antara benar dan salah... antara putih dan hitam... antara tinggi dan rendah... antara untung dan rugi... dan segala dualitas pasangan kehidupan lainnya, sungguh itu hanya wujud luar yang terlihat !!

Tidakkah kita mengalami itu semua ?? ... dari semula yang bukan apa-apa, tak memiliki apa-apa, tak tahu apa-apa... kemudian tumbuh berkembang yang tak luput dari semua itu... Itulah perjalanan jiwa !!

Pahamilah makna-makna, sebagaimana kita memaklumi kesalahan dan kebodohan seorang anak kecil yang sedang tumbuh.

Keserbaragaman dan perbedaan adalah “ruh binatang”.


Tidak pada “jiwa yang manunggal” !! ... yang melihat setiap keragaman dan perbedaan adalah kesamaan tunggal yang mewujudkan kehendak DIA Yang Tunggal... “ruh manusia sejati”.