Selasa, 08 Oktober 2013

DI HADAPAN SANG MATA

Menjadi percuma seseorang yang telah mencapai persatuan berbicara tentang tanda-tanda, sebab manusia masih saja membantah dan beretekak dengan ketidaktahuan.

Bapak seorang bayi berkata-kata dengan bahasa bayi, meskipun akalnya telah melampui segala yang nyata. Sehingga, setelah penglihatan telah melampui pengetahuan, dunia pun menjadi hina !!

Dia melihat tanda-tanda sebagai alat pembayar, dan dunia yang akan datang sebagai hutang yang harus ditebusnya.

Ribuan pengikut taqlid bagaikan gundukan sampah kemalangan yang mengganggu, bagai si buta yang malah berteriak marah tak sudi dibantu ketika hendak menyeberang jalan.

Seorang taqlid kan mengumbar banyak dalil tanpa hikmah yang semakin membingungkan siapapun yang mendengar, kecuali mereka sesama taqlid. Bingung pun tetap saja menelan !!

Maka benarlah siapapun yang bilang, “rasakanlah mati sebelum datang kematianmu !!”

Tidaklah engkau dapat merasakan hidup sesungguhnya sebelum tau makna kematian…… Maka bagaimana bisa engkau merasakan manisnya hidup sehat sebelum merasakan pahitnya obat.

Maka, siapapun yang berani menembus batas-batas kemanusiaannya menuju persemayaman mereka yang duduk bersaf-saf sambil memuji Yang Maha Terpuji, sungguh dialah si beruntung.


Dan engkau akan melihat segala makna yang tersembunyi disetiap wujud. Tiada rahasia !!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar