KEBERGANTUNGAN
Keledai dungu berlari dan terjerembab ke dalam kubangan lumpur. Semakin meronta ia hendak keluar, semakin pula tenggelam tak berdaya….. Seperti itulah penyesalan yang tiada guna. Menghianati tuan sang pemelihara tempat bergantung.
Mengapa kau biarkan hawa nafsu berkuasa menjerumuskan dirimu ke kubangan kotor penuh penyesalan, bak keledai ?? Dan malah lari menjauhi Sang Pemurah dan Penyayang, lebih mementingkan yang fana dan menyesatkan jiwa ?? ……tiada ingin merasakan hidup bersama-NYA yang selalu memberi petunjuk dan mengingatkan akan nikmat sesungguhnya, nikmat sejati.
Pintu-pintu dan semua jendela Neraka terkunci rapat, namun ia selalu ketagihan dan berteriak, “masih ada lagikah ?! …masih ada lagikah ?!” Seakan-akan tak pernah terpuaskan menampung dan membakar jiwa-jiwa busuk nan kotor.
Ketika Zulaykha menutup semua pintu rapat-rapat, cahaya Tuhan tetap masuk menerangi nafs Yusuf yang tunduk patuh……. karena sesungguhnya nafs itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafs yang diberi rahmat oleh Tuhanku.
Meski kehidupan dunia ini banyak celah-celah dihadapan mata…. Lari !! Larilah seperti Yusuf berlari menuju Tuhannya, bak orang gila ketakutan dihantui kewarasan….. Maka kemanapun pintu yang kau tuju, Tuhanmu telah siap disitu bersama pertolongan-NYA.
Dan kemana si Iblis penghasut Zulaykha pergi meninggalkannya sendirian bersama rasa malu dan penyesalan tiada terkira ?? …..bukankah ia tak mau bertanggung jawab atas rasa yang dialami Zulaykha ?! O… si penjilat dan penyesat !!
Bahkan api pun menjadi dingin tak mau melukai kulit Ibrahim yang lembut selembut bathinnya……. Maka kemanakah engkau ketika Ash Shidiq gemetar berkeringat dingin saat di dalam gua bersama Rasulullah SAW, bersembunyi dari kejaran para musyrik Mekah ketika hendak hijrah ke Madinah ?? ……Tuhan bersama kita !! …… dan pintu gua pun tertutup rapat oleh rumah laba-laba.
Sadarilah bagaimana Sang Maha Kuasa pun enggan menyakiti hati kewanitaan Khadijah yang anggun berkharisma….. Tidaklah Muhammad disuruh-NYA mengawini gadis belia dan para janda demi pelajaran umat, kecuali sepeninggalnya. Kemanakah sesungguhnya sang rasul bergantung ??
Dan lihatlah, …..lihat bagaimana Tentara Langit turun berombongan, berhimpun bersama para Mujahid yang telah berserah diri kepada Tuhannya di perang Badar…… Bukan engkau yang melempar dan memukul, melainkan DIA-lah yang melempar dan memukul. Dimanakah “aku” pada saat itu ?? …..”aku”-mu melebur bersama keberanian dan keberserah-dirian, hanya DIA yang ada !!
Maka kemanakah sesungguhnya setiap diri bergantung ??....
KEBERGANTUNGAN
Keledai dungu berlari dan terjerembab ke dalam kubangan lumpur. Semakin meronta ia hendak keluar, semakin pula tenggelam tak berdaya….. Seperti itulah penyesalan yang tiada guna. Menghianati tuan sang pemelihara tempat bergantung.
Keledai dungu berlari dan terjerembab ke dalam kubangan lumpur. Semakin meronta ia hendak keluar, semakin pula tenggelam tak berdaya….. Seperti itulah penyesalan yang tiada guna. Menghianati tuan sang pemelihara tempat bergantung.
Mengapa kau biarkan hawa nafsu berkuasa menjerumuskan dirimu ke kubangan kotor penuh penyesalan, bak keledai ?? Dan malah lari menjauhi Sang Pemurah dan Penyayang, lebih mementingkan yang fana dan menyesatkan jiwa ?? ……tiada ingin merasakan hidup bersama-NYA yang selalu memberi petunjuk dan mengingatkan akan nikmat sesungguhnya, nikmat sejati.
Pintu-pintu dan semua jendela Neraka terkunci rapat, namun ia selalu ketagihan dan berteriak, “masih ada lagikah ?! …masih ada lagikah ?!” Seakan-akan tak pernah terpuaskan menampung dan membakar jiwa-jiwa busuk nan kotor.
Ketika Zulaykha menutup semua pintu rapat-rapat, cahaya Tuhan tetap masuk menerangi nafs Yusuf yang tunduk patuh……. karena sesungguhnya nafs itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafs yang diberi rahmat oleh Tuhanku.
Meski kehidupan dunia ini banyak celah-celah dihadapan mata…. Lari !! Larilah seperti Yusuf berlari menuju Tuhannya, bak orang gila ketakutan dihantui kewarasan….. Maka kemanapun pintu yang kau tuju, Tuhanmu telah siap disitu bersama pertolongan-NYA.
Dan kemana si Iblis penghasut Zulaykha pergi meninggalkannya sendirian bersama rasa malu dan penyesalan tiada terkira ?? …..bukankah ia tak mau bertanggung jawab atas rasa yang dialami Zulaykha ?! O… si penjilat dan penyesat !!
Bahkan api pun menjadi dingin tak mau melukai kulit Ibrahim yang lembut selembut bathinnya……. Maka kemanakah engkau ketika Ash Shidiq gemetar berkeringat dingin saat di dalam gua bersama Rasulullah SAW, bersembunyi dari kejaran para musyrik Mekah ketika hendak hijrah ke Madinah ?? ……Tuhan bersama kita !! …… dan pintu gua pun tertutup rapat oleh rumah laba-laba.
Sadarilah bagaimana Sang Maha Kuasa pun enggan menyakiti hati kewanitaan Khadijah yang anggun berkharisma….. Tidaklah Muhammad disuruh-NYA mengawini gadis belia dan para janda demi pelajaran umat, kecuali sepeninggalnya. Kemanakah sesungguhnya sang rasul bergantung ??
Dan lihatlah, …..lihat bagaimana Tentara Langit turun berombongan, berhimpun bersama para Mujahid yang telah berserah diri kepada Tuhannya di perang Badar…… Bukan engkau yang melempar dan memukul, melainkan DIA-lah yang melempar dan memukul. Dimanakah “aku” pada saat itu ?? …..”aku”-mu melebur bersama keberanian dan keberserah-dirian, hanya DIA yang ada !!
Maka kemanakah sesungguhnya setiap diri bergantung ??....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar