Kamis, 21 November 2013

CAHAYA & BAYANG-BAYANG

Kusadari, bukanlah aku yang memerintahkan udara yang masuk ke tubuh untuk bernafas dan sebagai pembakaran bagi makan-makanan yang telah masuk pula sebelumnya. Dan bukanlah aku yang memerintahkan makanan tersebut untuk dicerna agar menjadi energi kekuatan bagi setiap gerak tubuhku. Kusadari pula, bukanlah aku yang menyuruh jantung berdetak memompa, dan mengalirkan darah ke segenap penjuru tubuh. Bahkan akupun tak tahu seluk beluk tubuhku sendiri. Jadi, bagaimana mungkin aku dapat memerintahkan sesuatu yang tidak kuketahui dengan baik dan jelas seluk beluknya, sekalipun itu ada di dalam diriku sendiri ??

Bukan aku pula yang menyuruh rambut tumbuh mengganti rambut yang rontok, yang terlihat di setiap pagi bangun dari tidur. Juga bukan akulah yang menyuruh kuku yang bertumbuh panjang setiap setelah selesai dipotong. Serta bukan aku pula yang menyuruh kulit untuk mengering, dan menghentikan keluarnya darah setelah tergores luka. Bahkan bukan aku pula yang memerintahkan segala hal yang belum kuketahui, yang sesungguhnya telah terjadi selama ini pada diriku. Bahkan kehendakku pun bukan.

Bila semua itu bukanlah atas kehendakku, mengapa sekarang menjadi ingin cepat sembuh dari sakit, dan mengapa sekarang begitu tergesa ingin dapat menyelesaikan masalah yang menyesakkan dada ?? Bukankah DIA-lah yang sesungguhnya Maha Berkehendak ??

Sungguh, Engkau Akbar dengan segala karunia-MU kepadaku, jadi mengapa masih aku bersedih atas segala yang telah Engkau berikan, apapun itu.

Apakah karena aku berada di alam, maka segala sesuatu karunia-MU yang datang sesungguhnya adalah kebaikan, menjadi ada pula keburukan yang lahir sebagai pasangan segala sesuatu ??

Apakah pasangan kebaikan itu, yang berupa keburukan, adalah karena cara pandangku yang memiliki kehendak berbeda dengan kehendak-MU, seperti mengalami malam setelah siang ??

Seperti cahaya yang datang menyentuhku, kemudian lahirlah bayang-bayangku sebagai yang gelap ?? Seperti nikmat yang Engkau berikan pada rasa kenyangku, kemudian aku terbirit-terbirit ke belakang untuk buang air ??

Apakah, dengan begitu...........
maka rasakanlah nikmatnya sakit setelah sehat, rasakanlah nikmatnya sedih setelah bahagia, dan rasakanlah nikmatnya memiliki hutang setelah memberi hutang, juga rasakanlah nikmatnya dikhianati setelah setia menemani ??

Yaa Allah, aku bukanlah yang cepat memahami ini, maka tunjukilah aku kepada hikmah sejati yang tidak menyesatkan jiwaku yang sesungguhnya amat bergantung pada setiap rahmat karunia-Mu. Termasuk karunia petunjuk-Mu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar