Perbuatan dan urusan para Nabi dan rasul berada di seberang akal logika
yang terhijab.
Membukanya melalui perjalanan cahaya, berkas-berkasnya adalah jejak
bermakna.
Sebagai maqam-maqam persinggahan para pencari dan pecinta di kala malam
penuh berkah.
Hikmah keajaiban tiada tara
seperti malam-malam seribu bulan, yang dengan sekali hentakan, bulan terbelah
menjadi dua.
Kembali menjadi cahaya, dimana gerakannya hanya
sekedipan mata.
Kemanapun pikiran mencapai,
disitulah diri berada….. Mengungkap setiap eksistensi ketidakpercayaan yang
sebelumnya dipaksakan sebagai iman.
Hakikatmu adalah cahaya. Mengapa
berat terhadap jasad yang justru menyengsarakan ??
Telanjangilah diri dari kain yang menyelubungi,
keluar dan terbanglah menembus lapis-lapis hijab yang membodohi pandangan hati
yang suci bersih.
Bergerak secepat kilat, sebagaimana dahulu kau
belumlah berwujud.
Selami dan jelajahilah samudera keheningan dan
kebeningan di kedalaman hati, tempat segala sesuatu ciptaan tertampung…….
Langit
yang tujuh, persemayaman para pentasbih yang melingkar bersaf-saf, konstelasi
bintang-bintang peta kehidupan dunia, serta gudang ilmu yang tak pernah kosong dari
berita dan petunjuk.
Perjalanannya adalah sama dengan
seribu tahun beribadah.
Sampaikanlah salam sejahtera
dariku kepada mereka yang telah ikhlas berserah diri……. Rindu rasanya dapat
berkumpul kembali seperti dulu.
O, malangnya si tua renta yang
merindu masa kanak-kanak dahulu.
Bukankah duduk bertekun,
bertasbih dan berdzikir di keheningan dan kebeningan malam adalah reuni,
jawaban atas kerinduanmu ??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar