Kamis, 26 September 2013

DIA YANG TERPUJI

Mana yang utama, kasih atau murka ??
Taman Firdaus atau bara api Neraka ??

Pecinta sejati tak merasakan bedanya nikmat siang dan malam…..
Yaa, seperti Rabi’ah merasa.

Sementara, pecinta surga mengharap nikmatnya, dan memelas agar terhindar panas bara neraka…..
Namun langkahnya meninggalkan jejak lumpur hitam, dengan wajah merah padam menahan dendam dan kebencian tanpa kasih, bagai keledai keberatan menanggung beban tumpukan buku yang amat merindukan ke sekolah.

Begitu tirai hakikat tersingkap, segenap para pecinta sejati tersipu malu bagai melihat perawan ayu nan menawan lagi mempesona.

Lain halnya dengan si tolol keledai yang tegap mendongak merasa yang paling pantas lagi layak. Namun itu malah membenamkannya semakin dalam.

Pecinta sejati ikhlas tak mengharap kembalian sedikitpun dalam bercinta, walau Firdaus asri yang dijanjikan sekalipun bersama bidadari-bidadari yang membawa nampan-nampan berpiala emas….

Hakikat berada didalam ketidaktahuan,  dan hanya tersingkap oleh kerendahan hati dalam berserah diri (islam).

Tidak perduli, apakah oleh pecinta sejati atau siapapun….. Tanpanya, maka segala pencarian akan menjadi jalan sesat. Dan segala cinta akan menjadi rindu terpendam.

Bukan karena Ghazzali dengan pencariannya telah banyak mengungkap rahasia hati,
Bukan pula Ibn Arabi yang merangkum segala wujud ke dalam satu wujud,
Atau karena ibn Mansyur yang sampai matinya tetap memendam kerinduan cintanya,
Dan bukan pula sebab al Khaylani yng memberi teladan keberserahan diri total,


Namun jauh lebih utama menyadari kembali Amanah kemanusiaan yang Tuhan kehendaki agar diwujudkan di alam dunia, sebagai refleksi DIA Yang Maha Pemurah lagi Maha Kasih Sayang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar