Bacalah ayat, ….pada hari itu
kamu diberi balasan atas apa yang telah kamu lakukan.
Jangan kau anggap DIA tak berbuat
dan tanpa perbuatan. Setiap hari DIA sibuk dengan perbuatan dan mengirim banyak
pasukan. Dan kau mengira bahwa kamulah yang berbuat, padahal semua adalah
perbuatan-NYA.
Sepasukan Sulbi dikirim kepada
kaum ibu, sehingga benih-benih tumbuh dalam persemaian Rahim mereka….. Maka,
dunia pun dipenuhi para lelaki dan perempuan.
Sepasukan tanah dikirim ke
kuburan, maka setiap manusia melihat perbuatan-perbuatannya. Ada yang menderita
dan tersenyum puas…. Yang merintih ingin terlahir kembali. Dan yang puas, terus
ingin melanjutkan perjalanannya.
Segala akibat dan buah kasih Tuhan adalah nyata, tapi siapa yang
dapat melihat hakikat kasih-NYA selain DIA ??
Anak kecil yang masih ingusan
mana tau hakikat persetubuhan, kecuali engkau beritahu “seperti kembang gula”.
Mungkinkah engkaupun telah mengetahui hakikatnya ?? …… Kecuali hanya
angan-anganmu saja.
Hakikat dan rahasia takkan
tampak, kecuali oleh mata kesempurnaan yang peka lagi bersih bening berkilau
tak bernoda. Itupun hanya riak di permukaan….. untuk kedalamnya lagi, kau
membutuhkan cinta dan keutamaan-NYA.
Hanya masalah waktu, cahaya-NYA
dapat menerangi seluk beluk kedalaman hatimu, serta membuka dan merontokkan
segala kekotoran yang melekat dan menjadi hijab sesuai perjalanan panjang
jiwamu.
Apapun yang kau lakukan, akal
selalu bersamamu menyertai perbuatan. Namun kau tak dapat melihatnya. Meskipun
kau dapat melihat banyak akibat, namun kau tetap tak dapat melihat hakikat.
Engkau mengetahui keberadaan
segala sesuatu hanyalah karena adanya cahaya, tanpanya yang ada hanya kegelapan
hitam. Tanpa pancaran cahaya-NYA, maka tidak ada sesuatupun !!
Setelah pancaran cahaya-NYA, jauh
kemudian, setelah banyak yang tercipta, barulah diri-diri tercipta. Dan
akhirnya pun mengetahui, bahwa telah ada segala sesuatunya, lengkap !! ….itupun
karena cahaya.
Maka, dari sekian banyak cahaya
yang menghampirimu, telah bertemukah kau dengan sumbernya ?? Yang menyebabkan cahaya-cahaya tersebut tetap
bercahaya, dari sebelum kamu ada dan setelah kamu tiada ?? …. Terus bercahaya,
dari semenjak ibu serta kakek moyangmu ada, bahkan entah berapa keturunanmu pun
tetap akan merasakannya…..
Lihatlah ritual Laron-Laron yg
berterbangan berebut mendekati sumber cahaya, dan mati di dalam api….. itu
bukan sekedar tanpa makna, melainkan ayat-ayat yang menunjukkan !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar