Selasa, 13 Mei 2014

IMAJINASI

Dalam kedunguan, kulihat bayang-bayang seabagai tujuan, dan tujuan yang sebenarnya malah tampak sebagai permainan dan judi.....

Tatkala imajinasiku mulai melebarkan sayap dan berkepak terbang, baru kusadari bahwa langit tiada berbatas..... padahal terbangku baru sekepak dua kepak !!

Juga cahaya siang yang menyilaukan... dan cahaya redup gemerlap bintang yang menghanyutkan... Keduanya adalah Cakrawala bagi sang akal yang baru tumbuh, merangkak mencari ibu kehidupan.

Maka terbukalah bahwa pikiran tidaklah terlalu penting, sementara wujud-wujud hanyalah pelengkap dan alat semata yang mengantarkan kepada makna-makna..... Sekalipun seorang Syekh berumur lebih seratus tahun, jika masih terpaku pada wujud-wujud dan bentuk, dia tak lebih dari seorang anak kecil yang belum disapih !!

Imajinasi pikiran bagai langit tak berbatas..... ia lebih luas dari bentuk wujud dan inderawi, sebab segala wujud terlahir dari imajinasi pikiran dan kehendak.

Namun, dalam kaitannya dengan “darimana imajinasi berasal ?”, ia menjadi sempit !!

Hal ini dapat dipahami, sebagian kecil melalui pengetahuan kata-kata yang tertuang dalam tulisan dan ucapan...... Dan sebagian terbesarnya, tak terungkapkan !!

Dari sebagian kecil itu...... sebagian besarnya adalah mimpi-mimpi khayalan. Lalu sedikit sekali yang menjadi gagasan atau ide, dan lebih sedikit lagi yang terealisasikan !!

Maka, siapakah yang sesungguhnya pertama-tama menanamkannya di dalam hati ??

Imajinasi di dalam hati bak seorang pencari kerja yang menunggu panggilan di lobby ruang tunggu.... Jika beruntung dan diterima bekerja disitu, maka menjadi ada-lah kesempatan mewujudkan segala kreativitas-nya menjadi bentuk-bentuk prestasi.

Manusia adalah kreasi perwujudan Imajinasi Tuhan di alam...... Sekali lagi, sebagai perwujudan yang menjadi rahmat bagi semesta alam.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar