Mereka pecinta dunia kebingungan
terhadap para pecinta akhirat, bagaimana mungkin mencintai yang tak terlihat
dan masih berada dalam angan ?! Padahal mereka sendiripun mencintai yang belum
pasti mereka dapatkan !!
Yang jelas, para pecinta akhirat telah
melalui rasanya masa-masa mencintai dunia…….
Manusia merasakan cinta dunia,
termasuk di dalamnya derita, rasa sakit dan segala hasrat yang seandainya
sekalipun seratus dunia telah menjadi miliknya, ia kan terus mencari tanpa
pernah lelah dan tanpa pernah menemukan ketenangan. Menyibukkan diri sepenuhnya
dengan segala profesi demi yang dicintainya, berpikir dan berangan-angan,
mempelajari dengan keahliannya masing-masing tanpa pernah puas dan cukup.
Adapun Yang Tercinta,
bagaimanapun juga adalah “ketentraman hati”, sebab hati mencapai tujuan melalui-NYA…..
Maka, bagaimana mungkin ia menemukan ketentraman dan kedamaian melalui yang
lain ?!
Anggaplah semua itu adalah bayang-bayang
Cinta-NYA, banyak derita dan kepalsuan dari bayang-bayang tersebut dalam
menempuh jalan menuju tujuan Cinta Sejati. Merasakan semua itu merupakan
maqam-maqam persinggahan yang membuat setiap diri sempurna tahap demi tahap
sampai menemukan Sang Cinta Sejati.
Seorang prajurit memberi sebilah
pedang kayu kepada anaknya, sehingga si anak dapat belajar hingga mahir
memainkan pedangnya dan siap terjun ke medan perang !!
Cinta kepada makhluk adalah “pedang
kayu”, manakala jalan telah mencapai ujungnya, tujuan cinta sejati tiada lain
adalah Yang Maha Kasih Sayang !!
YANG SATU tersembunyi dan berada
di dalam segala yang banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar