Sesungguhnya musuh Tuhan adalah
hawa nafs. Sekalipun DIA yang ciptakan atas kehendak-NYA dibebaskannya pula ia menghasut
setiap jiwa.
Hawanya ini sejenis dengan yang
paling rendah dari yang terendah, dan bergerak selalu berlawanan dengan Cahaya.
Carilah penglihatan yang disinari
Cahaya Abadi, karena cahaya kefanaan kalian bergerak bagaikan percikan-percikan
api.
Dengan lidah makna, bunga berkata
kepada kumbang, “oh, kau memiliki ketiak yang hangat dan menyengat !!”
Jika kau pergi dari pelaminan
bunga, maka timbullah keengganan mencari tau kesempurnaan dan kesabaran tukang
kebun, dengan kemurahan serta kasih sayangnya.
Tanah ladang adalah surga bagi
kupu-kupu, kumbang, ulat, dan burung pipit. Karena Tuhan telah membebaskanku
dari kemesuman, layakkah DIA memberiku kawan yang cabul ?!
Sebuah syarat bahwa Adam berasal
dari keabadian adalah sujudnya para Malaikat, karena maqam-nya. Dan isyarat
lain sebagai pasangannya adalah penolakan Iblis bersujud padanya sambil
berkata, “akulah raja sekaligus khalifah !!”
Sujudnya Malaikat adalah ukuran,
dan penolakan Iblis adalah bukti. Ukuran yang mengukur ketaatan, serta
dibuktikan oleh pengingkaran yang menyengsarakan.
Jibril dan para Malaikat menerima
Ka’bah sebagai Sidrat al Muntaha dari ujung terjauh makna memandang, sementara
manusia mencoba menerawang Sidrat al Muntaha dari Ka’bah…… Ia mencari Tuhan di
luar kedalaman hatinya, sementara ia memandang dengan mata Tuhan. Ironis !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar