Luthf-NYA memaksa segala sesuatu
tunduk patuh tanpa kau sadari bahwa sedang menjalani segala kehendak-NYA.
Begitu pun dengan Qahr-NYA, amatlah lembut tak terasa seakan-akan engkaulah
yang memiliki kehendak……
Liahatlah bagaimana kedua
pertentangan itu menjadi satu tujuan, bergerak menjadikan segala sesuatu selalu
dalam kesetimbangan……
Makna dari gereja-gereja, sinagog-sinangog
dan masjid-mesjid adalah Ka’bah yang dibina….. Maka, merendahlah bersama yang lainnya
kepada DIA Yang Maha Tinggi.
Seberapapun kuatnya engkau merasa
sebagai yang paling benar, ternyata tetap dalam kekuasaan dari Yang Maha Benar…..
Seberapapun kuatnya engkau merasa sebagai yang terpisah, ternyata tetap dalam
satu kehendak dari Yang Maha Tunggal….. Seberapapun kuatnya engkau merasa
diberi kebebasan dalam memilih, ternyata tetap dalam alur jalan Yang Maha
Mengatur……. Seberapapun kuatnya engkau merasa berkuasa, ternyata tetap tak
berdaya dalam Kuasa-NYA.
Manakala DIA memperlihatkan
sebuah kejahatan kepadamu, berpikirlah seribu kebaikan dibaliknya sehingga
engkaupun bersyukur……. Begitupun saat engkau merasa sebagai yang paling benar,
berhati-hatilah terhadap seribu kesalahan yang mengiringinya.
Sebab, bukan engkau yang
memerintahkan jantung untuk berdenyut dan mengalirkan darah…. bukan engkau pula
yang menyuruh paru-paru agar menghisap udara untuk bernafas…. dan bukan pula
engkau yang menghidupkan sel-sel tubuhmu apalagi mematikannya.
Musa pun tak berkutik manakala
bersama dengan Khidr sang pemilik misteri.
Lihatlah bagaimana Musa masih
ingin bersamanya, namun tertolak…… Sebab manusia harus tetap merasakan sendiri
pahit-getir perjalanan jiwanya.
Ketentraman dan keselamatan,
serta kedamaian hanya dapat kau rasakan bila selalu bersama-NYA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar