Dalam bening kusapa jiwa-jiwa
terdahulu tertinggal dan membekas….. Bayang segenap citra dan nelangsa pun
sekejap melintas tanpa permisi.
Disini…. Di keheningan ini…. Dan di
tempat sunyi ini, kembali kubersama mereka bercengkrama seperti masa-masa lalu
ketika kebebasan dan kemeriahan tak pernah meninggalkanku, yang hampir-hampir saja
melenakan jiwa halusku.
Jika saja tak pernah sempat
kutermenung….. atau selalu pulas dalam setiap tidurku….. maka sungguh aku termasuk
orang-orang yang merugi.
Jagaku adalah anugerah keberuntungan
yang membawa ke arah peniadaan diri……. Mati bersama ego penghasut yang selalu
membodohi setiap jiwa yang merana penuh keinginan……. Bangkitpun bersama
kefanaan yang mengantarkan kepada bentangan segala wujud di dalam setiap bentuk.
Sekali saja, …..sekali pun cukup,
duhai Gusti Junjungan-ku, satu jiwa auliya suci memberi pengajaran luarbiasa
bagi perjalanan jiwa hampa ini untuk memahami, walau hanya melalui tanda-tanda
dan isyarat.
Maka tiada keinginan selain
mewujudkan keinginan-MU yang hadir di dalam dada yang hampa tanpa rahmat-MU…..
Tuhan, jangan pernah tinggalkan aku sendirian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar