Rabu, 18 September 2013

HAKIKAT CAHAYA DIATAS CAHAYA

Bacalah ayat, ….pada hari itu kamu diberi balasan atas apa yang telah kamu lakukan.

Jangan kau anggap DIA tak berbuat dan tanpa perbuatan. Setiap hari DIA sibuk dengan perbuatan dan mengirim banyak pasukan. Dan kau mengira bahwa kamulah yang berbuat, padahal semua adalah perbuatan-NYA.

Sepasukan Sulbi dikirim kepada kaum ibu, sehingga benih-benih tumbuh dalam persemaian Rahim mereka….. Maka, dunia pun dipenuhi para lelaki dan perempuan.

Sepasukan tanah dikirim ke kuburan, maka setiap manusia melihat perbuatan-perbuatannya. Ada yang menderita dan tersenyum puas…. Yang merintih ingin terlahir kembali. Dan yang puas, terus ingin melanjutkan perjalanannya.

Segala akibat dan buah  kasih Tuhan adalah nyata, tapi siapa yang dapat melihat hakikat kasih-NYA selain DIA ??

Anak kecil yang masih ingusan mana tau hakikat persetubuhan, kecuali engkau beritahu “seperti kembang gula”. Mungkinkah engkaupun telah mengetahui hakikatnya ?? …… Kecuali hanya angan-anganmu saja.

Hakikat dan rahasia takkan tampak, kecuali oleh mata kesempurnaan yang peka lagi bersih bening berkilau tak bernoda. Itupun hanya riak di permukaan….. untuk kedalamnya lagi, kau membutuhkan cinta dan keutamaan-NYA.

Hanya masalah waktu, cahaya-NYA dapat menerangi seluk beluk kedalaman hatimu, serta membuka dan merontokkan segala kekotoran yang melekat dan menjadi hijab sesuai perjalanan panjang jiwamu.

Apapun yang kau lakukan, akal selalu bersamamu menyertai perbuatan. Namun kau tak dapat melihatnya. Meskipun kau dapat melihat banyak akibat, namun kau tetap tak dapat melihat hakikat.

Engkau mengetahui keberadaan segala sesuatu hanyalah karena adanya cahaya, tanpanya yang ada hanya kegelapan hitam. Tanpa pancaran cahaya-NYA, maka tidak ada sesuatupun !!

Setelah pancaran cahaya-NYA, jauh kemudian, setelah banyak yang tercipta, barulah diri-diri tercipta. Dan akhirnya pun mengetahui, bahwa telah ada segala sesuatunya, lengkap !! ….itupun karena cahaya.

Maka, dari sekian banyak cahaya yang menghampirimu, telah bertemukah kau dengan sumbernya ??  Yang menyebabkan cahaya-cahaya tersebut tetap bercahaya, dari sebelum kamu ada dan setelah kamu tiada ?? …. Terus bercahaya, dari semenjak ibu serta kakek moyangmu ada, bahkan entah berapa keturunanmu pun tetap akan merasakannya…..


Lihatlah ritual Laron-Laron yg berterbangan berebut mendekati sumber cahaya, dan mati di dalam api….. itu bukan sekedar tanpa makna, melainkan ayat-ayat yang menunjukkan !!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar