Seluruh kita, umat muslim, telah
siap-siap menyambut datangnya bulan Ramadhan. Tapi ternyata tak hanya kita,
mereka yang non-muslim pun, yang punya kepentingan ekonomi-bisnis, amat pula
menantikan segeranya tiba bulan suci Ramadhan. Bisa dibayangkan keuntungan yang
dapat mereka raih dari betapa konsumtifnya kita, umat muslim, sebagai mayoritas
penduduk negri ini.
Padahal, seperti yang kita tau,
puasa di bulan Ramadhan itu seharusnya untuk melatih diri dapat mengekang
hawa nafsu keinginan dalam kehidupan sehari-hari, namun kita malah mengisinya
dengan gaya hidup yang berlebihan dari bulan-bulan biasanya.
Adalah bukti, dimana harga
seluruh barang kebutuhan menjadi naik yang menandakan bahwa permintaan
meningkat tajam, bahkan pemerintah terpaksa harus menyediakan stok lebih besar
dari bulan-bulan lainnya, dan tak bisa dipungkiri bahwa setiap perusahaan harus
memberikan gaji ke 13, sebagai Tunjangan Hari Raya bagi para karyawannya.
Bagi mereka yang memiliki
pekerjaan tetap yang mengandalkan upah serta THR-nya, tidak akan menjadi
masalah untuk menghadapinya, namun bagi mereka yang telah hidup susah karena
tak memiliki pekerjaan tetap, tentu ini menjadi problema tahunan baginya.
Sadar kita setiap Ramadhan dan
menyambut lebaran, bahwa angka kejahatan pun ikut meningkat tajam ?? ......Bahkan
mereka yang telah mapan dan memiliki upah yang tinggi pun terpengaruh untuk
meraup keuntungan melalui jalan-jalan yang tidak terpuji, seperti anggota DPR
yang meminta jatah THR kepada para pejabat BUMN.
Sadar pulakah kita, semua menjadi
berpikir materialistis kala Ramadhan agar dapat merayakan “hari kemenangan” ??
Satu bulan yang seharusnya untuk
melatih pengekangan hawa nafsu dari segala keinginan dan kebutuhan, tapi justru
malah menghabiskan seluruh tabungan dari sebelas bulan bekerja dengan susah
payah.
Satu bulan untuk penyucian diri
yang dilakukan tanpa memahami maknanya, tentu saja mengakibatkan pada sebelas
bulan berikutnya yang malah tenggelam dalam lumpur yang mengotori jiwanya.
Penyambutan ini menjadi sebuah seremonial belaka. Tidak bermakna untuk
kehidupan yang lebih baik di sebelas bulan berikutnya, karena kita selalu
terjebak disetiap tahunnya !!
Yaa Allah, yaa Tuhan-ku.......
tunjukkanlah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau
beri nikmat, dan bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai........ Aamiin !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar