Perjalanan jiwa dalam setiap maqam-maqam
tahapan yang melalui banyak kebaikan dan keburukan, melalui kebahagiaan dan kesedihan,
banyak derita dan nikmat, kebodohan dan kebijakan, serta setiap kelamnya
kesesatan dan terangnya petunjuk.....
Sebagaimana asal kejadiannya,
yang dimulai dari pancaran Cahaya-NYA, ber-evolusi menjadi api, menjadi angin,
menjadi tanah dan air, kemudian menjadi “sesuatu yang belum dapat disebut”
karena komposisinya yang semakin rumit dan kompleks. Semua unsur alam ada
padanya, sehingga segala potensi, baik pengetahuan maupun energi kekuatan pun
menjadi ada dan menyertainya pula.
....... Maka, bagaimana mungkin
ada keraguan tentang “didalam yang banyak bersemayam DIA Yang Maha Tunggal” ?!
Dalam bahasa umum, para saintis
bilang, .....pada awalnya, Yang Maha Tunggal sebagai sumber dari segala sesuatu
(Qur’an 21:30) memancarkan Cahaya-NYA ke segala arah (teori Big Bang),
memisahkan langit dan bumi, dengan langit yang semakin luas mengembang (Qur’an 79:27-28).
Partikel-partikel cahaya yang menyebar inilah yang disebut “awan kosmik”
membentuk koloni yang pada akhirnya membentuk gugusan-gugusan bintang atau
galaksi (Qur’an 41:12).
Dan Yang Maha Tunggal menjadikan
pasangan yang saling berkaitan, yaitu antara langit dan bumi. Apa yang terjadi
dan tercipta di bumi amat dipengaruhi oleh apa yang terjadi dan tercipta di
langit. Begitupun sebaliknya, apa yang terjadi dan tercipta di langit pun amat
dipengaruhi oleh apa yang terjadi dan tercipta di bumi (Qur’an 41:11).......
Inilah kesetimbangan semesta (gravitasi semesta, Newton), sunathullah !!
“Dan
langit telah ditinggikan-Nya dan Dia ciptakan KESEIMBANGAN, agar kamu jangan
merusak KESEIMBANGAN itu, dan tegakkanlah keseimbangan itu dengan adil dan
janganlah kamu mengurangi KESEIMBANGAN itu.” (Qur’an 55:7-9)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar