Dalam kedunguan, kulihat bayang-bayang
seabagai tujuan, dan tujuan yang sebenarnya malah tampak sebagai permainan dan
judi.....
Tatkala imajinasiku mulai
melebarkan sayap dan berkepak terbang, baru kusadari bahwa langit tiada
berbatas..... padahal terbangku baru sekepak dua kepak !!
Juga cahaya siang yang
menyilaukan... dan cahaya redup gemerlap bintang yang menghanyutkan... Keduanya
adalah Cakrawala bagi sang akal yang baru tumbuh, merangkak mencari ibu
kehidupan.
Maka terbukalah bahwa pikiran
tidaklah terlalu penting, sementara wujud-wujud hanyalah pelengkap dan alat
semata yang mengantarkan kepada makna-makna..... Sekalipun seorang Syekh
berumur lebih seratus tahun, jika masih terpaku pada wujud-wujud dan bentuk,
dia tak lebih dari seorang anak kecil yang belum disapih !!
Imajinasi pikiran bagai langit
tak berbatas..... ia lebih luas dari bentuk wujud dan inderawi, sebab segala
wujud terlahir dari imajinasi pikiran dan kehendak.
Namun, dalam kaitannya dengan “darimana
imajinasi berasal ?”, ia menjadi sempit !!
Hal ini dapat dipahami, sebagian
kecil melalui pengetahuan kata-kata yang tertuang dalam tulisan dan
ucapan...... Dan sebagian terbesarnya, tak terungkapkan !!
Dari sebagian kecil itu......
sebagian besarnya adalah mimpi-mimpi khayalan. Lalu sedikit sekali yang menjadi
gagasan atau ide, dan lebih sedikit lagi yang terealisasikan !!
Maka, siapakah yang sesungguhnya
pertama-tama menanamkannya di dalam hati ??
Imajinasi di dalam hati bak
seorang pencari kerja yang menunggu panggilan di lobby ruang tunggu.... Jika
beruntung dan diterima bekerja disitu, maka menjadi ada-lah kesempatan mewujudkan
segala kreativitas-nya menjadi bentuk-bentuk prestasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar