Kode Genetika dan Perintah Tuhan
Dalam kehidupan mikro di dalam jasad kemanusiaan,
jaringan organ tubuh manusia terbangun oleh kumpulan jutaan hingga milyaran sel
yang ‘ghaib’, yang karena teramat
kecilnya hingga tak terlihat oleh mata kecuali dengan menggunakan bantuan
mikroskop elektronik.
Di dalamnya ada sel-sel otot, sel-sel tulang, sel-sel
kulit, sel-sel otak, sel-sel darah, sel-sel jantung, sel-sel liver, sel-sel
rambut dan lain sebagainya.
Masing-masing sel ini berfungsi memasok seluruh kebutuhan hidup jaringan
di dalam organ tubuh dengan melakukan fungsi-fungsi kehidupan (metabolisme) seperti
menyerap dan mengeluarkan oksigen, menyerap sari-sari makanan dan membuang
sampah-sampah yang sudah tidak diperlukan lagi. Termasuk pula memiliki mekanisme
perlindungan terhadap zat-zat beracun atau yang berbahaya, serta mekanisme
kerja yang berfungsi bagi kelangsungan
hidup sel secara individu maupun secara keseluruhan bagi jasad
kemanusiaan.
Yang menarik disini adalah, bahwa seluruh mekanisme
kehidupan sel tersebut ternyata dikendalikan oleh sel itu sendiri berdasarkan “perintah” melalui kode-kode genetika
yang terkandung di dalam bagian inti sel. Dan dalam pengamatan kehidupan sel
ini, jika dicermati lebih jauh, mekanisme yang terjadi di dalam sel sangatlah
kompleks, canggih dan mengagumkan. Terorganisasi sedemikian rapinya, dan
berjalan sangat disiplin mengikuti “perintah-perintah” dari pusat komando yang
amat cerdas di dalam genetikanya.
Jika dibayangkan, untuk melakukan kerja seperti sel
ini, manusia amat membutuhkan ruang pabrik kimia raksasa yang didukung oleh
mesin-mesin dan peralatan super canggih untuk dapat menyamainya.....
Subhanallah !!
“Sucikanlah nama Tuhanmu
Yang Maha Tingi, yang menciptakan,
dan menyempurnakan (penciptaan-Nya),
dan yang menentukan kadar
(masing-masing) dan memberi petunjuk.....” (QS
87:1-3)
Gen di dalam inti sebuah sel berbentuk tangga
yang berpilin, yang berisi jutaan kode perintah yang berbeda-beda
fungsinya. Diantara perintah-perintah itu, dimana sel harus memproduksi
jenis-jenis protein tertentu untuk perkembang-biakan/regenarasi-nya sendiri.
Dan ada jutaan bahkan milyaran jenis protein yang harus dicetak oleh sel, tapi
sel dapat melakukannya dengan tepat sesuai perintah yang datang kepadanya.
Padahal, jika salah dalam memproduksi jenis protein akan mengakibatkan sel
tersebut keracunan, atau bahkan terjadi penyimpangan (pembangkangan). Seperti
sel kanker (cancer) misalnya, yang amat merusak sistem kehidupan dan membunuh
sel-sel lainnya dan berujung pada kematian jasad. Itulah wujud pembangkangan !!
“Allah-lah yang
menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan
sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.” (QS 65:12)
Pengetahuan dan pengalaman penting yang
dibutuhkan untuk membangun tubuh manusia, “pabrik” paling canggih di semesta
alam, tersimpan sebagai informasi di dalam “pilinan
tangga” ini. Poin penting untuk
diperhatikan disini adalah bahwa itu telah ada semenjak manusia pertama dengan
semua kesempurnaan dan kompleksitasnya. Sehingga jelas betapa tidak masuk
akalnya untuk mengklaim, sebagaimana para evolusionis atheis yang juga
mengatakan, bahwa protein-protein pembawa perintah itu dengan semua struktur
dan sifat-nya yang menakjubkan berasal mula dari peristiwa kebetulan belaka.
Perkembangan jasad kemanusiaan yang dimulai
tepat pada fase dimana sel telur telah dibuahi oleh sperma di dalam rahim ibu,
dan semua sifat juga karakteristik yang akan kita miliki di kemudian hari telah
ditentukan dalam takdir (ketetapan) dan dikodekan didalam “tangga berpilin” yang dalam bentuk perintah-perintah yang teratur,
sistematis dan amat sempurna. Semua ciri karakter sifat kita, seperti tinggi
badan, warna kulit, golongan darah, bentuk wajah, hingga kecenderungan
keinginan telah dikodekan di dalam inti sel tersebut sejak sembilan bulan
setelah pembuahan di dalam rahim.
Bentuk perintah kode-kode genetika ini tidak
hanya menentukan sifat-sifat fisik, ia juga mengendalikan jutaan operasi dan
sistem lainnya yang berjalan didalam sel dan tubuh. Misalnya, bahkan tinggi-rendah
atau normalnya tekanan darah seseorang tergantung pada informasi yang tersimpan
di dalamnya.
“Kamu tidak
berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Qur’an dan kamu
tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu
kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah
di bumi ataupun di langit. Tidak ada
yang lebih kecil dan tidak pula yang lebih besar dari itu, melainkan (semua
tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS 10:61)
Dalam hal ini, kita harus mengakui bahwa sel
manapun pada lambung atau bahkan yang di telinga kita jauh lebih arif
terpelajar dari jiwa kita sendiri, karena sel itu menggunakan informasi ini
dengan cara yang paling benar dan sempurna. Ia jauh lebih arif ketimbang jiwa
kita sendiri !!
Lalu, apa yang menjadi sumber dari kearifan
ini ?? Bagaimana mungkin setiap dari milyaran sel dalam tubuh kita dapat
memiliki kearifan yang begitu luar biasa ketimbang kita ??
Jutaan bahkan milyaran makhluk yang hidup dan
berkembang-biak di dalam ‘alam’ jasad tubuh kemanusiaan, tak terlihat dan tak
terasa sebagai yang ghaib dan amat
mempengaruhi kehidupan manusia. Namun begitu kita telah menyadari dan
memahami-nya, maka terbukalah mata-hati kita akan tanda-tanda kekuasaan Tuhan,
sehinggga kemanapun arah mata memandang yang terlihat hanya Wajah-NYA !!
......Begitupun dengan makhluk-makhluk yang secara umum telah diketahui hidup
dan berkembang biak di alam tubuh kita, seperti kutu pada rambut kepala,
kuman/bakteri di dalam mulut, dan jamur parasit di permukaan kulit, itulah
mengapa “menjaga kebersihan adalah sebagian daripada iman” menjadi penting
untuk diwujudkan. Dan betapa pentingnya lagi menjaga tubuh dari masuknya segala
yang diharamkan agar tak terjadi pembangkangan.
Perintah-perintah dalam kode genetika itu adalah
termasuk dalam kadar ketetapan (QS 25:2 dan QS 87:1-3) yang diberikan Sang
Maha Pencipta Yang Maha Sempurna kepada “para aparat”-NYA yang dalam wujud sel
di dalam tubuh untuk membantu tugas-tugas setiap diri kemanusiaan sebagai
makhluk yang sempurna dan pengemban amanah sebagai “yang menjadi rahmat bagi
semesta alam”.
“Dan (ingatlah) ketika
Kami berfirman kepada para malaikat: Sujudlah
kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali
Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang
yang kafir.” (QS 2:34)
Kita tentu amat menyadari siapa yang “memberikan”
perintah-perintah di dalam kode genetika itu, dan siapa pula yang “menerima”
perintah-perintah itu. Bukanlah kita yang menerima atau bahkan
memerintahkan-nya. Bagaimana mungkin memerintahkannya, sedang tau dan
menyadarinya pun tidak !! ......Kita tak pernah merasa memberikan perintah atau
menerima perintah agar jantung kita tetap dan terus berdenyut, kita tak pernah
memerintahkan atau menerima perintah agar darah menyerap saripati makanan dan
oksigen dan kemudian menyalurkannya ke seluruh sel tubuh, kita tak pernah memberi
atau menerima perintah agar rambut dan
kuku untuk bertumbuh panjang setelah dipotong pendek, juga kita tak pernah sekalipun
memerintahkan atau menerima perintah agar usus mencerna makanan yang masuk
kedalamnya, dan masih banyak lainnya yang bukan kita sebagai yang memerintahkan
atau menerima perintah agar keseluruhan organ tubuh kita bekerja. Tidak pernah
!!
“Kami akan memperlihatkan
kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas
bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya
Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu ??” (QS 41:53)
............masuklah ke
kedalaman tubuh-mu, jelajahi dan menyatulah, dan naiki “tangga berpilin” itu sebagai
mi’raj menuju Tuhan-mu...........