Benarkah anak-cucu Adam telah
menghindariku disebabkan aku adalah api yang membakar ??
Maka telah berapa kalikah ia
melakukan pembakaran demi kelangsungan hidupnya selama ini ?? Sungguh, ia-pun
tak akan ada di dunia ini tanpa adanya pembakaran dalam setiap
ciptaan................
Penolakan dan pembangkangan-ku
bersujud atas perintah-MU adalah penegasan akan kesucian-MU.
Alasan-ku adalah kegilaan cinta
yang hanya memuliakan-MU !!
Adam tidak ada, yang ada hanya
ENGKAU.
Bagi sang hamba sejati, takkan
sujud kepada yang selain ENGKAU !!
Tiada jalan lain bagi-ku, dan
memang hanya ENGKAU-lah hakikat tujuan sejati.
Takkan ada jarak bagi-ku yang
dapat menjauhkan aku dari-MU.
Ketika telah mencapai waktu-ku,
kedekatan dan kejauhan adalah satu jua.
Sekalipun sebagai yang terbuang,
bagaimana mungkin itu dapat memisahkan cinta dengan bukti kesetiaan dan
pengorbanan sang hamba, walau sebagai yang terhina dan terkutuk ?!
Jika saja tiada pernyataan-MU “hanya
AKU-lah yang layak disembah !!”
...........dan sesungguhnya,
aku-lah pecinta yang hina-dina juga terkutuk lagi terlaknat itu, namun aku
ikhlas demi menjalankan peran dalam kesempurnaan kehendak dan ketetapan segala
rencana skenario-MU.
Dalam penyaksian dan demi
kemuliaan-MU, takkan ada seorang anak-cucu Adam pun yang dapat melebihi dan
mengalahkan-ku, kecuali ia dapat melebihi dan mengalahkan-ku dalam hal ikhlas
kepada-MU !! (QS 38:82-83)
Dan aku, ......aku-lah si
hina-dina yang terkutuk dan terlaknat demi kesempurnaan dan kemuliaan manusia.
Manusia yang justru mengutuki dan melaknati-ku tanpa pernah menyadari dan paham
yang justru dengan keberadaanku-lah maka ia bisa meraih kesempurnaan dan kemuliaan
sebagai makhluk.
Padahal, dengan keberadaanku-lah
ia melihat keburukan dan dapat memahami kebaikan...melihat kesalahan dan dapat
memahami kebenaran...melihat kejahatan dan memahami kebajikan.......... Maka kemanakah
rasa syukur-nya ?!
.......dapat ridha seperti aku-kah
engkau, wahai anak-cucu Adam, sebagai yang hina, terkutuk dan terlaknat dalam
ketetapan dan kehendak Tuhan-mu demi sempurnanya ‘peran’ panggung kehidupan
semesta ini ?!
Bukankah banyak permohonan agar
terbebas dari kemiskinan dan kelaparan yang sering kudengar dari jeritan
hati-mu ?? .........bagaimana mungkin engkau dapat mengalahkan keikhlasan-ku
kepada-NYA, jika dengan ‘peran’ itu saja engkau telah menjerit tak tahan ?!
Sungguh banyak jalan
ketidak-ikhlasan yang dapat menyesatkan jalan-mu, bahkan engkau berani
menuntut-nuntut akan ridha-NYA sebelum engkau ridha terlebih dahulu atas segala
kehendak dan ketetapan Tuhan-mu !!
Bagiku, adalah kesalahan fatal yang
tak terampuni dengan bersujud kepada kemanusiaan, sebab sejatinya hanya
Allah-lah yang berhak disembah !!
.........setiap makhluk memiliki
ujian-NYA sendiri-sendiri, dan aku memilih tetap mengesakan-NYA tanpa takut
akan siksanya. Sebab aku mencintai Tuhan bukan karena kekejaman-NYA. DIA-lah
Ar-Raahman dan Ar-Rahiiym !!
#sirr_al-asrar (akhir Ramadhan
1435 H – sandoz santosa)
Sesuatu dikenal melalui ‘lawan’-nya,
seperti yang putih dari yang hitam. Malaikat memperlihatkan setiap kebajikan
dan berkata, “laksanakan hal itu dan engkau akan mendapatkan pahala-nya”.......
sementara Iblis menunjukkan kejahatan sambil berujar, “lakukan-lah dan engkau
akan mendapatkan balasan-nya !!”
Sebagaimana siang dan malam
ketika matahari mulai terbit dan berkata, “bangunlah, sibukkan hari-mu dengan
mencari karunia Tuhan-mu”. Dan setelah waktunya terbenam-pun berkata, “nikmatilah
waktu istirahatmu dengan bersyukur atas segala karunia-NYA kepada-mu !!”
Allah menciptakan segala sesuatu
yang ada, dan seluruhnya adalah kebaikan, sebab DIA adalah Ar- Raahman. Namun
manusia selalu memandang dan menilai setiap hal kedalam kebaikan atau
keburukan, dan kebajikan atau kejahatan........bukankah itu adalah justru penyangsian
terhadap kebaikan setiap ciptaan yang telah menjadi kehendak dan ketetapan-NYA
?!
Maka siapakah yang sesungguhnya
telah ikhlas dan ridha kepada-NYA ??